Pasuruan (wartabromo) – Dampak kisruh antara Kemenpora dan PSSI sangat dirasakan para pemain. Berhentinya kompetisi akibat konflik tersebut jadi pukulan telak bagi para pemain.
Selain tak bisa lagi bermain sepak bola yang sudah menjadi bagian hidup mereka, para pemain juga kehilangan sumber penghasilan. Lan Bastian (30), gelandang Gresik United adalah salah satu pemain yang jadi korban. Sejak kompetisi tak lagi bergulir, pria asal Desa Sentul Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan ini menganggur.
“Sepakbola selama ini sudah menjadi penopang hidup saya,” kata Bastian, Minggu Minggu (12/7/2015).
Selama kompetisi berhenti, Bastian dan semua pemain Gresik United lainnya pulang kampung ke daerahnya masing-masing. Bastian sendiri tak memiliki aktifitas produktif lain untuk menopang hidup.
“Ya nggak ngapa-ngapain sejak kompetisi berhenti. Nganggur di rumah,” kata pemain yang sudah enam tahun merumput di Gresik United.
Bastian berharap, konflik antara Kemenpora dan PSSI segera berakhir sehingga persepakbolaan Indonesia dan para pemain tak menjadi korban.
“Terus terang selain main bola saya nggak bisa melakukan pekerjaan lain,” ujarnya.
Untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan istrinya, ia mengandalkan yang tabungan yang sudah dikumpulkan selama ini.
Untuk menjaga kebugaran, Bastian memilih bermain futsal. Sementara untuk mengisi waktu ia aktif dalam Madridista Pasuruan, perkumpulan penggemar klup sepakbola Liga Spanyol, Real Madrid. (fyd/fyd)