Sukorejo (wartabromo) – Hendra Gunawan Syawal (23) salah satu korban Pesawat Airasia QZ8501 asal Jalan Gundih Surabaya akhirnya dimakamkan di Komplek Pemakaman Cina Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Selasa (6/1/2015) pagi.
Almarhum yang merupakan pebisnis di bidang ekspedisi properti dan kebutuhan rumah tangga itu dimakamkan tak jauh dari makam ayah kandungnya, Syawal.
Rombongan kendaraan jenazah tiba Sekitar pukul 10.00 WIB di komplek pemakaman, sejumlah kerabat seperti ibu dan 2 orang saudara kandungnya tampak hadir dalam prosesi pemakaman tersebut.
Dari pantauan di lapangan, proses pemakaman sendiri berlangsung selama 45 menit, dimulai dari foto bersama di depan peti jenazah, hingga ritual melepas merpati sebagai doa agar almarhum yang berstatus perjaka dapat menemukan jodohnya di alam akhirat.
“Kami merasa terpukul dengan kabar yang menyedihkan ini, tapi mau gimana lagi karena ini sudah takdir Tuhan, kita hanya bisa pasrah saja,” ungkap Joseph (53), ayah angkat almarhum di sela-sela proses pemakaman.
Menurutnya, dipilihnya pemakaman Sukorejo sebagai tempat peristirahatan terakhir Hendra, setelah disepakati oleh keluarga besar.
“Kebetulan makam ayah kandungnya di sini, jadi kami memilih untuk menyandingkannya, biar tak jauh-jauh,” imbuhnya.
Sementara itu, Tjendrawati Wibowo (46) yang tak lain ibu kandung Hendra merasa sangat kehilangan sosok anak yang dikenal ambisius dan pekerja keras itu.
“Rasanya sulit untuk menerima kenyataan ini. Anak saya sudah tiada, dan kini sudah harus terpisah. Anak saya itu baik banget dan peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya,” kenang Tjendrawati akan pribadi anak kesayangannya itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelum dimakamkan di Pasuruan, Hendra Gunawan Syawal disemayamkan di Persamayaman Adi Jasa, Jalan Demak 90-92 Surabaya. Semasa hidupnya, Hendra dikenal sebagai anggota komunitas motor di Surabaya. Ia berangkat ke Singapura bersama 3 orang temannya sesama anggota komunitas motor, yakni David Gunawan DG terdaftar di manifest 37, Gani Chandra DG manivest 18 serta Prawiro harjo dimanivest 50. Mereka sengaja ke Singapura untuk berlibur menjelang pergantian Malam Tahun Baru 2015. (eml/yog)