812 Calon Jemaah Haji Asal Probolinggo Mulai Manasik: Tertua Berusia 101 Tahun, Termuda 18 Tahun

30

Probolinggo (WartaBromo.com) – Sebanyak 812 warga Kabupaten Probolinggo dipastikan akan menunaikan ibadah haji pada musim haji 2025. Persiapan mereka dimulai dengan kegiatan bimbingan manasik haji massal yang secara resmi dibuka pada Senin (21/4/2025) di Auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo.

Kegiatan manasik ini menjadi langkah awal penting bagi para calon jemaah haji dalam menyiapkan diri, baik secara spiritual maupun fisik.

Pembukaan manasik dihadiri oleh Wakil Bupati Probolinggo Fahmi AHZ, anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar, serta sejumlah tokoh agama dan pejabat daerah.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, H. Samsur, menyebutkan bahwa dari total 812 jemaah reguler, ditambah 9 orang dari Petugas Haji Daerah (PHD) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), jumlah keseluruhan mencapai 821 orang. Selain itu, terdapat pula 52 orang jemaah cadangan yang siap menggantikan apabila ada yang berhalangan.

“Jemaah termuda adalah Islami Tsabita Azhariyah yang baru berusia 18 tahun dari Desa Bucor Wetan, Kecamatan Pakuniran. Sedangkan jemaah tertua atas nama Maimuna, 101 tahun, juga berasal dari Pakuniran,” kata Samsur.

Dari sisi sebaran wilayah, Kecamatan Paiton tercatat mengirimkan jemaah terbanyak yakni 129 orang, sementara Kuripan dan Sumber masing-masing hanya mengirimkan 2 orang.

Kabupaten Probolinggo sendiri akan tergabung dalam wilayah kerja (wilker) Malang dan dijadwalkan berangkat pada gelombang kedua embarkasi Jawa Timur, dengan estimasi keberangkatan pada Mei 2025. Diperkirakan, jemaah akan terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter).

Manasik haji akan dilakukan dua kali di tingkat kabupaten dan enam kali di tingkat kecamatan. Pelaksanaannya di KUA masing-masing kecamatan guna mempermudah jemaah memperoleh materi secara lebih intensif dan menyeluruh.

Dini Rahmania, anggota Komisi VIII DPR RI yang hadir dalam pembukaan, menekankan pentingnya pelayanan haji yang inklusif, terutama bagi jemaah lansia.

“Perjalanan haji bukan sekadar fisik, tapi juga perjalanan batin. Banyak jemaah menabung sejak muda, dan akhirnya tahun ini mereka bisa berangkat. Ini perjalanan yang penuh makna,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar jemaah dari Probolinggo membawa nama baik Indonesia dengan menunjukkan sikap santun dan tertib selama di Tanah Suci.

Wakil Bupati Fahmi menyampaikan apresiasinya atas kerja keras Kemenag Kabupaten Probolinggo dalam menyiapkan kegiatan manasik. Menurutnya, haji adalah perjalanan spiritual yang sarat makna, sekaligus bentuk aktualisasi nilai-nilai keikhlasan, kesabaran, dan solidaritas.

“Prosesi haji seperti tawaf dan wukuf bukan sekadar ritual, tapi simbol perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ini mengajarkan bahwa pengorbanan dan keteguhan dalam iman adalah fondasi hidup,” kata Ra Fahmi, sapaan akrabnya.

Ia menambahkan, Pemkab Probolinggo akan terus memberikan dukungan penuh dalam bentuk fasilitas teknis, layanan kesehatan, hingga jaminan keamanan selama proses ibadah berlangsung.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, menutup kegiatan dengan pembekalan spiritual bagi para jemaah. Ia mengingatkan bahwa manasik bukan hanya latihan teknis, tetapi pembekalan mental untuk menghadapi kompleksitas ibadah di Tanah Suci.

“Jaga stamina dan persiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Ibadah haji membutuhkan kesiapan fisik dan spiritual yang prima,” tandas alumni Ponpes Nurul Jadid itu. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.