Kraksaan (WartaBromo.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menyampaikan keluhan terkait pemangkasan dana hibah hingga 50 juta kepada Wakil Bupati Probolinggo, Fahmi AHZ, saat acara halal bihalal Idulfitri 1446 H dan peresmian kantor baru di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan, Rabu (16/4/2025).
Wakil Ketua MUI Kabupaten Probolinggo, KH Abdul Wasik Hannan, menyampaikan kondisi terbaru lembaga yang dipimpinnya. Dalam sambutan yang dibalut candaan, ia mengungkapkan bahwa halal bihalal tahun ini digelar secara sederhana akibat efisiensi anggaran.
“Kami buat sederhana karena menyesuaikan dengan instruksi efisiensi anggaran,” ujarnya, yang sontak mengundang tawa dari para hadirin. Namun di balik canda tersebut, tersirat kegelisahan soal keterbatasan dana.
Menurut Kiai Wasik, besaran anggaran yang diterima MUI Kabupaten Probolinggo tahun ini hanya Rp150 juta, setelah sebelumnya dipangkas dari Rp200 juta. Jumlah ini dinilai belum sebanding dengan beban kerja organisasi yang meliputi 24 kecamatan, termasuk rencana penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) di tiap wilayah.
“Kita, alhamdulillah tahun ini hanya dapat 150 juta,” ujarnya dengan nada getir. Ia pun membandingkan dengan MUI Kota Probolinggo yang mengelola hanya lima kecamatan namun mendapatkan dana hibah sebesar Rp350 juta dari Pemkot setempat.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Probolinggo Fahmi AHZ menyampaikan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen mendukung MUI sebagai mitra strategis dalam pelayanan keumatan. Namun, soal anggaran, ia menegaskan bahwa Pemkab hanya menjalankan hasil keputusan tahun anggaran 2024.
“Untuk tahun ini, kami hanya menjalankan apa yang sudah disahkan di tahun anggaran 2024,” jelas Fahmi. Ia menambahkan, peluang penambahan anggaran masih terbuka melalui pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2025 atau APBD 2026.
Saran alternatif disampaikan oleh Sekretaris MUI Jawa Timur, M. Hasan Ubaidillah. Ia mendorong agar MUI daerah dapat menjalin kerja sama dengan sektor swasta, seperti yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Gresik yang mampu mengakses dana hingga Rp1 miliar melalui kolaborasi lintas sektor.
“MUI jangan hanya bergantung pada dana dari Kemenag atau Kesra daerah. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk swasta, sangat mungkin dilakukan,” paparnya.
Selain menjadi ajang silaturahmi, halal bihalal kali ini juga menandai peresmian kantor baru MUI Kabupaten Probolinggo yang masih berlokasi di kompleks GIC Kraksaan. Fasilitas kantor kini lebih representatif, dengan penambahan ruang pimpinan, sekretariat, dan ruang rapat yang telah diperbarui. Akses ke kantor pun diperindah dengan pintu khusus berornamen identitas MUI di sisi timur gedung.
Dengan semangat kolaborasi yang semakin dikuatkan, MUI Kabupaten Probolinggo berharap tetap bisa menjalankan peran strategisnya dalam pelayanan keumatan, meski di tengah tantangan keterbatasan anggaran. (saw)