Purwodadi (WartaBromo.com) – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini, menggelar acara buka bersama bersama ratusan warga yang terdampak bencana tanah gerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (15/3/2025). Kegiatan ini menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan mencari solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.
Sebelum acara dimulai, Zaini meninjau langsung kondisi permukiman warga yang terdampak. Ia mengajak warga untuk berbaur dan berdiskusi mencari solusi terbaik atas bencana ini. Suasana haru bercampur harapan menyelimuti acara buka bersama tersebut.
Acara dilanjutkan dengan hiburan badut yang berhasil menghibur puluhan anak-anak korban bencana. Tawa riang anak-anak di ruang kelas SDN Cowek 2 sejenak melupakan kesedihan yang mereka alami.
Zaini membuka langsung sesi dialog, memberikan kesempatan bagi warga untuk mencurahkan isi hati mereka. Selama lebih dari sebulan, warga Dusun Sempu hidup dalam kecemasan akibat pergerakan tanah yang merusak rumah mereka.
Dalam dialog tersebut, warga berharap pemerintah segera memberikan kepastian terkait solusi yang akan diberikan. Mereka kebingungan karena hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai relokasi yang dijanjikan.
“Kami butuh kejelasan. Kalau direlokasi, seperti apa? Kalau tidak, langkah pemerintah seperti apa? Kami bekerja di sini, pagi kerja, sore bingung kalau hujan harus lari ke pengungsian,” ungkap Suwito, salah seorang warga terdampak.
Menanggapi keluhan warga, Zaini menjelaskan bahwa pemerintah daerah masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait relokasi. Ia meminta warga untuk bersabar dan berjanji akan terus mendorong pemerintah untuk segera memberikan solusi.
“Dari Pak Sekda, kami masih menunggu keputusan pusat terkait relokasi. Mari kita bersabar, dan kami akan terus mendorong pemerintah,” ujar Zaini.
Seperti diketahui, bencana tanah gerak telah merusak 58 rumah di Dusun Sempu. Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat Kabupaten Pasuruan telah melakukan survei di dua lokasi yang berpotensi untuk relokasi. Namun, hingga kini, warga masih diliputi rasa khawatir akan potensi terjadinya pergerakan tanah susulan. (don)