Banjir Rendam Krejengan, Akses Jalan Terputus dan Santri Bakal Dievakuasi

49

Probolinggo (WartaBromo.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Probolinggo pada Senin (10/3/2025) membawa dampak serius di beberapa titik, khususnya di Kecamatan Krejengan. Genangan air tak hanya menutup akses jalan, tapi juga mengancam aktivitas warga, termasuk para santri di Pondok Pesantren Darut Tauhid, Desa Tanjungsari.

Jalan utama penghubung Krejengan – Gading tergenang air cukup tinggi, terutama di depan Mapolsek Krejengan. Para pengendara pun dibuat waswas. Beberapa sepeda motor yang nekat menerobos banjir harus pasrah mogok di tengah jalan.

“Kalau mobil sih masih bisa lewat, tapi motor rawan banget mati mesinnya,” ujar Fauzan, warga sekitar yang menyaksikan kondisi itu langsung.

Lebih parah lagi, akses jalan dari Krejengan ke Tanjungsari justru sudah tak bisa dilalui sama sekali. Tinggi air disebut-sebut mencapai dada orang dewasa. “Kalau mau ke Tanjungsari, ya nggak bisa. Sudah putus total,” imbuh Fauzan.

Santri Terancam Tidak Bisa Sahur, Rencana Evakuasi Disiapkan

Situasi di Desa Tanjungsari kian memprihatinkan. Pondok Pesantren Darut Tauhid yang berada di kawasan tersebut ikut terdampak cukup parah. Para santri terisolasi dan terancam tidak bisa melaksanakan sahur karena keterbatasan logistik dan akses.

Kapolsek Krejengan, AKP Marudji, mengatakan bahwa evakuasi santri sedang dalam tahap perencanaan. Pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk segera menyalurkan bantuan dan memuluskan proses evakuasi.

“Kami khawatir mereka tidak bisa sahur malam nanti. Jadi, evakuasi sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Probolinggo, setidaknya tiga kecamatan terdampak cukup parah, yaitu Krejengan, Pajarakan, dan Maron.

Di Kecamatan Krejengan, banjir menerjang enam desa: Opo-opo, Jatiurip, Patemon, Kamalkuning, Tanjungsari, dan Krejengan. Sementara di Kecamatan Pajarakan, air meluap di Desa Ketompen, Selogudig Wetan, dan Selogudig Kulon. Untuk wilayah Maron, Desa Brani Wetan menjadi salah satu titik terdampak paling parah.

Luapan Sungai Rondoningo menjadi biang keladi naiknya air yang merendam permukiman. Warga diminta tetap waspada mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.