Probolinggo (WartaBromo.com) – Seorang pria bernama Abd Halil, warga Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo ditemukan tak bernyawa di area sawah miliknya pada Senin (10/3/2025) sore. Ia diduga terseret arus banjir saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Menurut penuturan saksi mata, Halil diketahui keluar rumah sekitar pukul 15.00 WIB. Namun hingga waktu magrib, ia tak kunjung kembali. Kekhawatiran keluarga dan warga sekitar pun memuncak.
“Setelah dicari, akhirnya Halil ditemukan sudah meninggal di sawahnya yang tergenang air,” ujar Untung, salah satu tetangga korban.
Warga lainnya, Readi, menuturkan bahwa hujan deras mulai turun sejak sore hari dan menyebabkan luapan air ke area persawahan. Pencarian dilakukan warga secara swadaya hingga akhirnya korban ditemukan di tengah tanaman padi dalam kondisi sudah tak bernyawa, menjelang waktu isya.
Peristiwa ini menambah panjang daftar dampak banjir yang melanda beberapa wilayah di Probolinggo. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Probolinggo, setidaknya tiga kecamatan terdampak cukup parah, yaitu Krejengan, Pajarakan, dan Maron.
Di Kecamatan Krejengan, banjir menerjang enam desa: Opo-opo, Jatiurip, Patemon, Kamalkuning, Tanjungsari, dan Krejengan. Sementara di Kecamatan Pajarakan, air meluap di Desa Ketompen, Selogudig Wetan, dan Selogudig Kulon. Untuk wilayah Maron, Desa Brani Wetan menjadi salah satu titik terdampak paling parah.
“Info sementara ada satu korban jiwa di Dusun Jati Ampuh, Desa Brani Wetan. Saat ini masih dalam proses verifikasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, R. Oemar Sjarif, melalui pesan singkat.
Musibah ini menjadi peringatan penting bagi warga untuk lebih waspada saat cuaca ekstrem, terutama bagi mereka yang tinggal di area rawan banjir. (aly/saw)