Krejengan (WartaBromo.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (10/3/2025) sore, membawa dampak cukup serius. Lima desa dilaporkan terendam banjir, bahkan sebuah pondok pesantren dan Mapolsek tak luput dari genangan.
Desa-desa yang terdampak banjir menjelang waktu berbuka puasa itu adalah Krejengan, Tanjung Sari, Opo-opo, Jatiurip, dan Kamal Kuning. Luapan Sungai Rondoningo menjadi biang keladi naiknya air yang merendam permukiman.
Tak hanya pemukiman, infrastruktur pun terdampak. Di dusun Krasak, Desa Patemon, jalan desa rusak cukup parah akibat derasnya aliran air bercampur angin kencang. Beruntung, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.
Salah satu titik terparah adalah Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari. Air banjir merendam area pondok hingga setinggi 2 meter. Kamar-kamar santri, baik putra maupun putri, ikut terendam. Para santri pun terpaksa bertahan dalam kondisi basah dan kedinginan karena tidak ada tempat berteduh yang layak.
“Handphone dan laptop santri banyak yang rusak karena tergenang air,” ujar salah satu pengurus pondok. Tak hanya area asrama, rumah pengasuh pondok KH Muhammad Taufiqur Rahman, Lc, serta kediaman Nyai Hj Hafsa Wati juga ikut terdampak.
Camat Krejengan, Bambang Hari Wahjudi, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan pendataan terkait jumlah pasti rumah yang terdampak. Namun sementara ini, ada lima desa yang masuk dalam laporan awal. Mapolsek Krejengan yang berada di Desa Krejengan, juga tergenang.
“Untuk data rinci masih kami himpun. Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Rondoningo, dan saya sedang menuju lokasi terdampak,” jelasnya saat dihubungi WartaBromo.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan dari pemerintah desa, kecamatan, serta warga masih melakukan evakuasi dan penanganan darurat. (aly/saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
