Probolinggo (WartaBromo.com) – Pemerintah Kota Probolinggo mulai berbenah pasca pergantian kepemimpinan. Salah satu perubahan yang menarik perhatian publik adalah pembongkaran kubah di lobi Kantor dan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Probolinggo.
Sebelumnya, bagian atap kedua bangunan tersebut berbentuk datar tanpa ornamen khusus. Namun, pada 2019, saat Hadi Zainal Abidin menjabat sebagai Wali Kota Probolinggo, atapnya diganti dengan kubah menyerupai yang ada di masjid.
Perubahan ini sempat menuai perbincangan dan dikaitkan dengan politik identitas, mengingat latar belakang Hadi sebagai pengasuh pondok pesantren.
Kini, di era kepemimpinan Wali Kota dr. Aminuddin, kubah tersebut dibongkar. Keputusan ini menimbulkan beragam respons di masyarakat. Aminuddin menegaskan, penggantian ini bukan soal pro atau kontra terhadap simbol tertentu, melainkan untuk menciptakan kesan yang lebih inklusif.
“Agar tidak terkesan eksklusif, kantor atau rumah dinas milik rakyat, milik kita bersama. Jadi harus mencerminkan keberagaman,” ujarnya via selulernya, Kamis (27/2/2025).
Terkait bentuk pengganti kubah, Aminuddin mengaku belum memiliki rencana pasti. “Saya belum mendapat laporan terkait rencana selanjutnya, karena memang belum ada anggaran,” tambahnya.
Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mengembalikan netralitas pemerintah daerah agar tidak terasosiasi dengan simbol tertentu dan dapat mengayomi semua lapisan masyarakat. Bahkan, ia tak keberatan jika atap bangunan dibiarkan polos tanpa ornamen.
Meski demikian, ada wacana lain untuk mengganti kubah dengan simbol khas Kota Probolinggo, seperti monumen anggur dan mangga. Kedua ikon ini dinilai lebih merepresentasikan identitas daerah.
“Namun, perlu disosialisasikan dulu ke masyarakat, atau bisa juga dibuat sayembara. Karena pada dasarnya, gedung ini milik rakyat, sementara ASN di dalamnya hanya bertugas,” tandas Aminuddin yang juga seorang dokter spesialis kandungan.
Hingga kini, belum ada laporan rinci mengenai tindak lanjut renovasi atau desain pengganti kubah tersebut. (lai/saw)