Warga Protes, Stokpile Tanah di Kedungjajang Lumajang Ditutup Sementara

19

Lumajang (WartaBromo.com) – Stokpile penimbunan tanah yang berada di tepi jalan nasional Lumajang-Jember, tepatnya di Desa Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, resmi ditutup sementara. Keputusan ini diambil setelah warga setempat mengajukan protes terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.

Stokpile yang beroperasi sejak 7 Februari 2025 ini dikeluhkan warga, khususnya mereka yang tinggal di RT 03, RW 01. Tumpukan tanah yang rencananya akan dikirim ke pabrik semen di Kecamatan Puger, Jember, dianggap mengganggu dan merugikan warga sekitar.

“Debu dari tumpukan tanah sangat mengganggu, selain itu saat hujan jalanan menjadi licin sehingga berisiko menyebabkan kecelakaan. Aktivitas bongkar muat yang berlangsung sejak siang hingga malam juga mengganggu waktu istirahat kami,” ujar salah satu warga.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Desa Kedungjajang, Siti Arofah, menyatakan siap menjembatani aspirasi warga dan meneruskannya kepada pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.

“Kami mendengar keluhan warga dan akan menyampaikan hal ini kepada pihak terkait agar ada penyelesaian yang adil bagi semua pihak,” ujar Siti Arofah, Jumat (21/2/2025).

Sementara itu, Camat Kedungjajang, Nurul Huda, menegaskan bahwa pihak kecamatan tidak memiliki wewenang untuk menutup stokpile tersebut. Namun, pihaknya telah melakukan mediasi antara warga dan PT GLS selaku perusahaan pengelola stokpile.

“Kami tidak memiliki kewenangan untuk menutup stokpile, tetapi kami sudah memediasi antara warga dan PT GLS hingga akhirnya disepakati penutupan sementara,” jelasnya.

Pengawas PT GLS, Rudi Prasetya, membenarkan bahwa aktivitas pengiriman tanah saat ini telah dihentikan. Namun, ia meminta agar tumpukan tanah yang sudah ada tetap dihabiskan terlebih dahulu sebelum stokpile benar-benar ditutup.

“Tanah yang ada saat ini berasal dari Probolinggo dan digunakan sebagai bahan campuran dalam produksi semen di Puger, Jember. Kami berharap ada solusi terbaik agar operasional dapat berjalan tanpa merugikan masyarakat,” kata Rudi.

Warga berharap pemerintah dan perusahaan dapat segera menemukan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas di kemudian hari. (rud)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.