Krejengan (WartaBromo.com) – Banjir yang melanda Dusun Gilih, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, menyebabkan lumpuhnya aktivitas ekonomi warga.
Jembatan utama yang menjadi akses vital bagi petani dan pekerja pertanian rusak parah, membuat distribusi hasil panen terhambat.
“Akses yang terputus membuat kami kesulitan. Pekerja dari luar desa tak bisa masuk, dan hasil panen pun tertahan,” ungkap Mustain, Kepala Desa Seboro, saat mendampingi bakti sosial yang digelar wartawan dan Polres Probolinggo, Selasa (11/2/2025).
Kerusakan jembatan ini paling dirasakan oleh para petani bawang merah, yang kesulitan mengirimkan hasil panennya ke pasar.
Selain bawang merah, warga juga membudidayakan padi dan tomat, namun bawang merah menjadi komoditas yang paling terdampak. Tanaman ini membutuhkan distribusi cepat agar kualitasnya tetap terjaga.
Sebagai solusi sementara, warga membangun jembatan darurat dari bambu yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Setidaknya sekarang ada akses, tapi belum cukup untuk mendukung pemulihan ekonomi warga sepenuhnya,” kata Mustain.
Meskipun situasi mulai membaik, warga berharap pemerintah segera membangun kembali jembatan utama. Mereka menilai perbaikan akses ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kebutuhan sehari-hari.
“Kami sangat berharap jembatan segera diperbaiki agar kehidupan kembali normal,” pungkasnya. (aly/saw)