Tosari (WartaBromo.com) – Fenomena matinya puluhan babi secara mendadak di Desa Sedaeng dan Wonokitri membuat warga setempat resah. Kejadian ini pertama kali terungkap sejak dua minggu lalu dan jumlah babi yang mati terus bertambah setiap hari.
Kepala Desa Sedaeng, Abdul Hadi, mengungkapkan sekitar 50 ekor babi milik warga Dusun Moroseneng dan Dusun Sedaeng ditemukan mati tanpa gejala sebelumnya.
“Warga kaget, kemarin babinya masih sehat, hari ini tiba-tiba mati,” kata Hadi saat dihubungi pada Senin (10/2/2025).
Desa Sedaeng yang dihuni sekitar 700 kepala keluarga hampir semuanya memelihara babi, meskipun bukan sebagai peternakan besar.
“Biasanya babi dibeli sejak kecil dan dibesarkan untuk disembelih atau dijual. Kalau saya punya satu ekor, beratnya sudah 1,2 kwintal,” ujar Hadi.
Fenomena serupa juga terjadi di Desa Wonokitri. Kepala Desa Wonokitri, Wirya Aditya, mengungkapkan sebanyak 20 ekor babi di desanya mati mendadak. Meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan Sedaeng, warga merasa khawatir dan meminta intervensi dari pemerintah.
“Sudah ada sosialisasi dari pemerintah desa agar warga segera membersihkan kandang dan memberikan vitamin kepada babi mereka, agar tidak semakin banyak yang mati,” jelas Wirya.
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit yang tidak diketahui ini dan memberikan solusi agar tidak semakin merugikan peternak kecil. (mil/yog)