Lumajang (Warta Bromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus mengintensifkan upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring dengan meningkatnya jumlah kasus yang mayoritas menyerang anak-anak.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Lumajang, hingga 31 Januari 2025 telah tercatat 35 kasus DBD, dengan satu di antaranya berujung pada kematian seorang anak sekolah dasar (SD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes-P2KB Lumajang, dr. Marshall Trihandono, mengungkapkan bahwa proses pendataan masih berlangsung dan jumlah kasus berpotensi terus bertambah.
“Saat ini kami masih melakukan pendataan terkait laporan kasus DBD di Lumajang. Anak-anak lebih rentan terinfeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang,” ujarnya pada Sabtu (8/2/2025).
Untuk mengendalikan penyebaran DBD, Pemkab Lumajang mengimbau masyarakat agar lebih aktif dalam menerapkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus, yakni:
Menguras tempat penampungan air secara rutin dan menyikat dindingnya agar telur nyamuk hilang sepenuhnya.
Menutup rapat wadah penyimpanan air untuk mencegah nyamuk berkembang biak. Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, upaya pencegahan tambahan juga disarankan, seperti memelihara ikan pemakan jentik dan menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjalankan 3M Plus agar dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk secara efektif,” tambah dr. Marshall.
Selain edukasi kepada warga, Pemkab Lumajang melalui Dinkes-P2KB juga menggelar fogging fokus di wilayah yang teridentifikasi sebagai titik rawan penyebaran DBD. Namun, dr. Marshall menegaskan bahwa fogging bukan solusi utama, melainkan langkah tambahan yang harus didukung oleh kebersihan lingkungan. (rud)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
