Pasuruan (WartaBromo.com) – Awal tahun 2025 menjadi masa yang berat bagi warga Dusun Rujak Gadung, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Di bulan Januari saja, banjir sudah menerjang kawasan ini hingga tiga kali, dengan puncak ketinggian air mencapai 180 sentimeter.
Banjir terparah bahkan membuat warga terisolasi selama tiga hari penuh. Aktivitas sehari-hari lumpuh total, sementara air yang menggenang sulit untuk surut.
“Januari ini sudah 3 kali. Kalau dihitung saat musim hujan ini malah sudah 7 kali banjir,” ujar Muhammad Iqbal (24), seorang warga yang tengah membantu tetangga membersihkan rumahnya, Selasa (28/1/2025).
Upaya darurat juga sempat dilakukan warga saat air tak kunjung surut. Mereka mengambil langkah nekat dengan menjebol parapet atau tanggul agar air segera mengalir ke sungai. Bagi mereka, ini bukan keputusan mudah, tetapi situasi memaksa mereka untuk bertindak cepat.
“Paling parah awal tahun, ya tahun baru itu. Itu tiga hari nggak surut, itu kita sampai jebol parapet agar air bisa mengalir,” tambah Iqbal.
Kerugian materiil akibat banjir berulang ini pun tidak main-main. Banyak perabot rumah tangga yang rusak, sementara ancaman penyakit dari air yang kotor semakin mengintai. Kondisi ini diperparah dengan minimnya bantuan dari pemerintah.
“Ini yang ketiga kalinya, kalau yang sekarang ini belum dapat bantuan,” kata Usman, seorang warga lainnya.
Warga Rujak Gadung kini berharap perbaikan infrastruktur seperti tanggul yang lebih kokoh atau sistem drainase yang lebih baik segera direalisasikan.
“Kami butuh tanggul yang lebih kuat atau sistem drainase yang lebih baik. Kalau terus begini, hidup kami akan semakin sulit,” tambah Usman.
Banjir yang masih menggenangi kampung hingga Selasa (28/1/2025) pagi ini masih belum surut. Warga hanya bisa terus berjuang di tengah cobaan yang tak kunjung usai. (don)