Expo Pendidikan dan UMKM, Awali Peringatan Harlah ke-102 dan Raker PWNU Jatim di Nurul Jadid Probolinggo

32

Paiton (WartaBromo.com) – Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, menjadi tuan rumah rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Rapat Kerja PWNU Jawa Timur.

Agenda ini diawali dengan Jatim Expo Pendidikan dan UMKM yang digelar di halaman Universitas Nurul Jadid (Unuja), menampilkan berbagai produk unggulan warga NU.

Prof. Dr. M. Noor Harisudin, Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur, menjelaskan bahwa acara yang berlangsung dari 20 hingga 26 Januari ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat gerakan ekonomi NU.

Ia menyebut NU memiliki tiga pilar utama: Asfirul Afkar (pemikiran), Nahdlatul Watan (kecintaan pada tanah air), dan Nahdlatul Tujar (ekonomi).

“Jika dua pilar pertama telah kokoh, maka pilar ekonomi kini menjadi fokus utama. Melalui expo ini, produk UMKM warga NU diharapkan bisa lebih dikenal dan bersaing di pasar yang lebih luas,” jelasnya.

Dalam expo tersebut, lebih dari 200 UMKM dari berbagai daerah di Jawa Timur—seperti Jombang, Tuban, Surabaya, dan Malang—turut memamerkan produk mereka. Beragam hasil karya kreatif, mulai dari makanan, kerajinan, hingga produk inovatif, menjadi daya tarik pengunjung.

“Ekonomi masa depan bergantung pada UMKM, bukan hanya pada perusahaan besar. Karena itu, NU berkomitmen memberikan ruang dan dukungan maksimal bagi pelaku UMKM, termasuk sertifikasi halal dan pengembangan usaha,” tambah Prof. Harisudin sambil mengutip pandangan Jack Ma, pengusaha global.

Selain UMKM, sektor pendidikan turut menjadi sorotan. Menurut Prof. Harisudin, NU di Jawa Timur telah memiliki perguruan tinggi berkualitas, seperti UNUSA, UNISMA, dan UNISDA Lamongan, yang mampu melahirkan generasi muda kompeten menuju Indonesia Emas 2045.

“Masih banyak masyarakat yang belum tahu keunggulan kampus-kampus NU. Karena itu, kita terus mempromosikan agar perguruan tinggi NU dapat menjadi pilihan utama,” tegasnya.

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, K.H. Abd. Hamid Wahid, menilai acara ini sebagai langkah strategis untuk mengintegrasikan nilai-nilai pesantren dengan pemberdayaan masyarakat.

“Pesantren harus menjadi pusat peradaban yang menjawab tantangan zaman. Tidak hanya sebagai institusi pendidikan agama, tapi juga aktor penting dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM,” ujar Rektor Unuja tersebut.

Rangkaian kegiatan ini mencerminkan komitmen NU untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa, baik melalui pendidikan, ekonomi, maupun penguatan nilai-nilai kebangsaan. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.