Dam Kelep di Probolinggo Jebol, Ratusan Hektar Sawah Terancam Kekeringan

23

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pintu air Dam Sumber Kareng atau dikenal sebagai Dam Kelep, di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, dilaporkan jebol pada Rabu (15/1/2025) dini hari akibat terjangan banjir besar. Insiden ini tidak hanya merusak dam, tetapi juga mengancam pengairan irigasi ke 194 hektare sawah di sekitarnya.

Dam yang telah berdiri sejak era 1900-an itu rusak parah setelah dihantam material besar. Seperti dahan pohon dan kayu gelondongan yang terbawa derasnya arus air Sungai Legundi.

Koordinator Operasi Wilayah Probolinggo dari Dinas PU SDA Jawa Timur, Joko Slamet, menjelaskan bahwa debit air yang sangat tinggi telah membebani struktur dam. Bahkan sejak 9 Januari, sudah tidak stabil.

“Besarnya debit air Sungai Legundi ditambah material seperti kayu gelondongan yang menyangkut, menyebabkan Dekzerk dan pintu bendung mengalami kerusakan hingga jebol,” ungkapnya, Jumat (17/1/2025).

Sebelum kejadian, pintu penguras dam sempat dibuka untuk mengurangi tekanan air. Tetapi penumpukan material membuat aliran air tersendat dan akhirnya menimbulkan kerusakan.

Matraji, warga setempat, mengungkapkan bahwa ia sempat mendengar suara gemuruh pada dini hari, tetapi tidak menduga itu berasal dari pintu air dam yang jebol. Ia baru menyadari kerusakan tersebut saat pagi hari setelah melihat aliran air terhenti.

“Karena dam jebol, air tidak sampai ke sawah. Kami terpaksa menggunakan sumber air lain seperti sumur bor dan memanfaatkan hujan,” kata Matraji.

Ia juga menyebutkan bahwa penggunaan sumur bor menimbulkan biaya tambahan, terutama untuk bahan bakar mesin bor.

Pemerintah setempat via BPBD Kota Probolinggo langsung bergerak cepat melakukan asesmen. Memasang garis pembatas di sekitar lokasi untuk mencegah warga melintasi area yang rawan bahaya, termasuk menutup akses jalan di atas dam.

“Jalan ini sering digunakan warga sebagai jalur pintas. Untuk sementara, kami tutup demi keamanan,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Probolinggo, Nurkholiq.

Sementara itu, Dinas PUPR PKP Kota Probolinggo telah menyiapkan langkah darurat untuk menjaga pengairan sawah tetap berjalan.

“Kami memasang skot balok agar air tetap bisa mengalir, tetapi ini hanya solusi sementara hingga perbaikan permanen selesai,” ujar Kepala Dinas PUPR PKP, Setyorini Sayekti.

Ia menambahkan, proses perbaikan diperkirakan selesai dalam satu minggu, meski harus menunggu material seperti besi yang sesuai untuk memperkuat struktur dam.

Para petani berharap perbaikan segera rampung agar mereka tidak perlu mengandalkan sumber air alternatif yang lebih mahal. “Kami sangat bergantung pada irigasi sungai. Kalau terus pakai sumur bor, biayanya berat bagi kami,” ujar Matraji.

Meski arus air sementara terpantau aman, tumpukan material seperti kayu besar masih menjadi tantangan. “Kami akan terus memonitor hingga perbaikan selesai dan fungsi dam kembali normal,” tutup Joko Slamet. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.