Pemkot Probolinggo Belum Gelar Program Makan Bergizi Gratis, Ini Kendalanya

31

Probolinggo (WartaBromo.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto belum dimulai di Kota Probolinggo. Sejumlah kendala, termasuk minimnya anggaran dan infrastruktur pendukung, masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot.

Saat ini, Kota Probolinggo baru memiliki satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Koramil Wonoasih. Padahal, untuk melayani sekitar 52.000 penerima manfaat program MBG, diperlukan sedikitnya 16 SPPG.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Siti Romlah, menjelaskan bahwa infrastruktur tersebut masih jauh dari cukup.

“Setiap SPPG dapat melayani sekitar 3.000 anak. Dengan kebutuhan 16 SPPG, estimasi anggaran mencapai Rp 151 miliar per tahun, dengan biaya per anak Rp 10.000 per hari,” ujar Siti Romlah.

Sebagai persiapan, pada Desember 2024 lalu telah dilakukan uji coba di SDN Wonoasih 1 dengan melibatkan 190 peserta didik. Namun, untuk pelaksanaan skala penuh, kesiapan Pemkot masih terganjal anggaran dan perencanaan.

Ketua DPRD Kota Probolinggo, Dwi Laksmi Syntha, telah meninjau fasilitas dapur MBG di SPPG Wonoasih. Ia menilai fasilitas tersebut cukup baik, meski masih membutuhkan penyempurnaan.

“Proses memasak hingga pengemasan sudah tertata rapi. Namun, perlu tempat sampah yang lebih besar dan saluran limbah yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Isah Junaidah, menyebutkan bahwa rapat kerja antara DPRD dan eksekutif menjadi langkah penting untuk mendorong program ini segera terealisasi.

“Kami dari Komisi I berkomitmen mengawal program MBG agar dapat berjalan lancar di Kota Probolinggo. Koordinasi dengan pusat juga sangat diperlukan,” terangnya.

Meski pelaksanaan program MBG masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat, Pemkot Probolinggo telah menyusun skema awal untuk memastikan distribusi dan pengawasan program berjalan efektif.

Selain anak-anak sekolah, program ini juga akan menyasar peserta didik di Pendidikan Kesetaraan Berbasis Masyarakat (PKBM) serta siswa SMA dan SMK negeri maupun swasta.

Namun, hingga kini, anggaran khusus untuk MBG belum dialokasikan. Tantangan ini membutuhkan sinergi antara Pemkot, DPRD, dan pemerintah pusat agar program MBG benar-benar bisa menjadi solusi gizi untuk masyarakat Kota Probolinggo. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.