Kenapa Baju Imlek Masyarakat Tionghoa Warna Merah? Ini Penjelasannya

20

Pasuruan (WartaBromo.com) – Saat perayaan Tahun Baru Imlek, warna merah mendominasi hampir setiap sudut, mulai dari dekorasi hingga pakaian. Pemilihan warna merah pada baju Imlek bukan sekadar estetika, melainkan memiliki makna simbolis yang mendalam.

Warna merah memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek. Dilansir dari berbagai sumber, penggunaan pakaian berwarna merah selama Imlek melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat.

Beli baju Imlek murah di sini.

Tradisi ini berakar dari legenda Nian, seekor makhluk mitos yang ditakuti karena sering memangsa manusia pada awal tahun baru. Menurut cerita, Nian takut pada suara keras, cahaya terang, dan warna merah.

Oleh karena itu, masyarakat menghias rumah dengan warna merah dan mengenakan pakaian merah untuk mengusir Nian. Dalam konteks budaya Tionghoa, warna merah sering dikaitkan dengan elemen api dalam teori lima elemen (Wu Xing), yang melambangkan energi, vitalitas, dan transformasi.

Selain itu, merah dianggap sebagai warna yang membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Selama perayaan Imlek, penggunaan warna merah tidak hanya terbatas pada pakaian, tetapi juga terlihat pada dekorasi seperti lampion, amplop angpao, dan hiasan lainnya.

Tradisi mengenakan pakaian merah saat Imlek juga mencerminkan harapan akan tahun yang penuh keberuntungan dan kebahagiaan. Dengan mengenakan warna merah, diharapkan dapat menarik energi positif dan menjauhkan nasib buruk.

Meskipun tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad, hingga kini masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia tetap melestarikan kebiasaan mengenakan pakaian merah saat Imlek. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya simbolisme warna merah dalam budaya Tionghoa. (jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.