Harga Cabai Rawit di Pasar Karangketug Tembus Rp130 Ribu per Kilogram

82

Gadingrejo (WartaBromo.com) – Harga cabai rawit di pasar tradisional Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan tembus Rp130 ribu. Tingginya harga tersebut membuat penjual dan pembeli kelimpungan.

Berdasarkan pantauan di pasar tersebut, jika sebelumnya hanya Rp65 ribu, kini harga cabai rawit super mencapai Rp130 ribu per kilogram.

“Mulai minggu kemarin itu masih Rp65 ribu. Sekarang yang super itu Rp130 ribu per kilogramnya, itu super,” kata Panji, Selasa (7/1/2025).

Panji mengaku kondisi ini memukul usaha dagangnya. “Harga kulakan cabai rawit saja sudah Rp 90 ribu, makanya saya jual cabai campuran dengan harga Rp 100 ribu per kilogram agar pembeli tetap mau beli,” jelasnya.

Di sisi lain, pembeli seperti Nuriyah merasa tertekan dengan kenaikan harga ini. “Pengeluaran rumah tangga jadi lebih berat. Cabai itu kebutuhan sehari-hari, jadi mau tidak mau tetap beli, walaupun mahal,” keluhnya.

Lonjakan harga cabai ini terungkap saat Disperindag Kota Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tersebut. Dari hasil sidak, harga cabai rawit super melonjak tajam dari Rp 65 ribu naik rata-rata berada di Rp120 ribu per kilogram dalam sepekan terakhir.

“Rata-rata Rp120 ribu, tergantung penjualnya,” kata Rizki Pramita, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan.

Tidak hanya cabai, beberapa komoditas sayuran seperti wortel, buncis, ucet, dan tomat juga mengalami kenaikan harga hingga 50 persen. Hal ini semakin memberatkan masyarakat, terutama para pedagang dan pembeli di pasar tradisional. “Selain cabai juga sayur mayur lainnya, rata-rata 50 persen dari harga normalnya,” tambahnya.

Kenaikan harga ini diduga kuat akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah penghasil. “Karena curah hujan masih tinggi, menjadi penyebabnya,” ujar Rizki.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan pun terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah lain untuk mengatasi lonjakan harga tersebut.

“Kami terus memonitor harga di empat pasar tradisional di Kota Pasuruan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok,” ungkap Rizki.

Masyarakat kini berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk menekan harga agar kebutuhan sehari-hari tetap terjangkau. (don)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.