Probolinggo (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menyalurkan beras cadangan pangan kepada warga miskin penerima manfaat tahun 2024. Penyaluran kali ini berlangsung di Pendapa Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Selasa (5/11/2024).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, mengungkapkan bahwa total cadangan pangan di tahun 2024 berjumlah 108 ton gabah kering. Jika dikonversi menjadi beras, jumlahnya mencapai sekitar 65 ton.
Hingga sekarang, masih ada sisa 63,678 ton beras yang akan dibagikan secara bertahap hingga akhir Desember 2024.
“Sejauh ini, sebagian dari cadangan pangan telah disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat dalam program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE),” ujar Yahyadi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pada bulan Oktober tahun ini, Pemkab Probolinggo menerima anggaran Dana Insentif Fiskal (DIF). Dana tersebut digunakan untuk membeli sebanyak 74,418 ton gabah kering yang nantinya menghasilkan sekitar 44,6508 ton beras.
Beras tersebut direncanakan mulai disalurkan pada Februari 2025 menjelang bulan Ramadan untuk membantu masyarakat miskin di daerah tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, menjelaskan bahwa penyaluran cadangan beras ini adalah bukti nyata hadirnya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat miskin, khususnya kategori kemiskinan ekstrem.
“Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan pokok di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan peningkatan inflasi pangan yang bisa memengaruhi daya beli masyarakat,” jelas Heri.
Ia menegaskan bahwa optimalisasi cadangan pangan daerah merupakan salah satu upaya penting untuk menjaga stabilitas pasokan beras serta mendorong pemulihan ekonomi di tengah tekanan ekonomi global.
“Dengan memanfaatkan cadangan pangan berupa gabah dan beras yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan, pemerintah daerah terus berupaya memastikan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi dan terjangkau,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan dapat membantu meringankan dampak kenaikan harga pangan serta memberikan perlindungan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Probolinggo. (saw)