Probolinggo (WartaBromo.com) – Kepala sekolah dan kepala desa di Kabupaten Probolinggo sedang dilanda keresahan. Pasalnya, terdapat oknum yang memperjualbelikan foto Bupati-Wakil Bupati Probolinggo terpilih dengan dalih untuk biaya pelantikan.
Keresahan itu, terungkap dalam sebuah pesan berantai di grup whatsapp berupa cuplikan seorang kepala sekolah di Kecamatan Pakuniran.
“Tadi saya didatangi seseorang yang mengaku tim sukses Gus Haris. Mereka meminta sekolah membeli foto bupati dan wakil bupati serta presiden dengan harga Rp400 ribu. Saya menolak karena tidak ada dana. Apakah bapak/ibu juga mengalami hal serupa? Mohon maaf mengganggu pak, ada teman KS saya tadi ada kedatangan tamu.Itu teman KS negri kecamatan pakuniran,” begitu cuplikan percakapan yang berada di whatsapp.
Tidak hanya itu, ada pesan suara untuk kepala desa di wilayah Kecamatan Besuk menyebutkan permintaan serupa.
“Assalamualaikum, gini bu, kemarin kan saya menaruh foto di rumah jenengan saset. Kata jenengan sibuk di urukan tanah. Itu buka perintah gus haris tapi dari relawan kami, tim relawan, itu buat konsumsi anak-anak untuk pelantikan,” begitu penggalan bunyi pesan suara itu.
Menanggapi isu ini, Ketua Tim Pemenangan dr. Moh Haris – Fahmi AHA, Habib Mahdi, menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam tindakan tersebut. “Gus Haris dan Ra Fahmi tidak pernah memberi arahan atau izin untuk menjual foto atau menggalang dana atas nama mereka,” tegasnya.
Habib Mahdi menyayangkan adanya pihak yang mencoba mencemarkan nama baik dengan memanfaatkan identitas Gus Haris dan Ra Fahmi. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa pasangan terpilih tersebut belum pernah melakukan sesi foto resmi dengan pakaian dinas.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya kepala sekolah dan kepala desa, untuk berhati-hati dan memverifikasi informasi jika menerima permintaan mencurigakan. Jika ditemukan lagi, kami akan melaporkan tindakan ini ke pihak berwajib,” ujarnya.
Habib juga menegaskan pentingnya masyarakat segera melaporkan kejadian serupa. Ia berharap agar isu ini tidak menimbulkan kegaduhan yang lebih besar dan mengajak semua pihak untuk tetap fokus pada pembangunan Kabupaten Probolinggo yang lebih baik.
“Jangan biarkan hal seperti ini merusak keharmonisan di masyarakat. Kami akan mengambil langkah tegas jika pelaku tindakan ini terus beroperasi,” tutup Habib. (aly/saw)