Probolinggo (WartaBromo.com) – Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Probolinggo memicu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memperketat pengawasan terhadap potensi banjir.
Lima kecamatan telah ditetapkan sebagai wilayah rawan banjir, yaitu Tongas, Dringu, Gending, Pajarakan, dan Kraksaan.
Wilayah-wilayah ini berpotensi mengalami banjir genangan maupun banjir akibat luapan sungai yang melintasi daerah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, R. Oemar Sjarief, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan intensif berdasarkan sejarah banjir sebelumnya.
“Kami memprioritaskan pemantauan di wilayah ini karena memiliki riwayat banjir. Saat hujan deras terjadi, kami langsung berkoordinasi dengan tim relawan dan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memastikan kesiapsiagaan,” ujar Oemar, Senin (9/12/2024).
Menurutnya, langkah antisipatif akan segera diambil jika debit air sungai mulai meningkat. Tim siaga juga dikerahkan untuk melakukan pengawasan lebih ketat di lapangan.
“Kewaspadaan dini menjadi kunci mitigasi dampak banjir, terutama karena kondisi dataran tinggi yang sering menerima curah hujan deras,” tambahnya.
Oemar menekankan bahwa banjir di wilayah tersebut termasuk kategori bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi selama musim hujan.
“Bencana ini dapat berupa banjir bandang atau genangan air. Kami selalu mensiagakan tim agar dapat bertindak cepat untuk meminimalkan risiko korban jiwa maupun kerugian materiil,” jelasnya.
Sebagai upaya pencegahan, BPBD juga mengimbau masyarakat di wilayah rawan untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika terdapat tanda-tanda peningkatan debit air.
“Kolaborasi antara masyarakat, BPBD, dan relawan diharapkan mampu mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir,” tandas pejabat kelahiran Pamekasan itu. (saw)