Probolinggo (WartaBromo.com) – Fenomena La Nina kembali melanda Indonesia dan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi, khususnya di Kabupaten Probolinggo.
Dengan dimulainya musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo bersiap menghadapi ancaman seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, mengungkapkan bahwa menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina diperkirakan berlangsung hingga April 2025.
Fenomena ini terjadi akibat pendinginan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang meningkatkan curah hujan hingga 20-40 persen di atas normal.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak La Nina yang bersamaan dengan musim penghujan ini. Potensi bencana bisa muncul kapan saja, terutama banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” ujar Oemar.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan air secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Termasuk gerakan panen air hujan dan penyesuaian pola tanam yang lebih berkelanjutan.
“Masyarakat juga diharapkan rutin memantau informasi cuaca dari BMKG untuk mengantisipasi potensi bencana,” lanjutnya.
Menurut Oemar, bencana hidrometeorologi mencakup berbagai fenomena alam yang terkait dengan atmosfer, air, atau laut. Bencana ini dapat menyebabkan kerusakan besar, mulai dari hilangnya nyawa, cedera, hingga kerugian sosial dan ekonomi.
“Hidrometeorologi basah meliputi hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, banjir, dan longsor. Sementara hidrometeorologi kering mencakup kekeringan, kebakaran hutan, serta penurunan kualitas udara,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana.
Ia menegaskan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, TNI, Polri, maupun sektor swasta.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana. Penting bagi masyarakat untuk memahami titik evakuasi dan lokasi perlindungan aman guna meminimalkan risiko korban jiwa,” kata Heri.
Dengan koordinasi dan kesiapsiagaan yang baik, pemerintah Kabupaten Probolinggo optimis dapat mengurangi dampak bencana selama musim penghujan ini. (lai/saw)