Probolinggo (WartaBromo.com) – Hari pertama masa tenang Pilwali Kota Probolinggo diwarnai dengan penangkapan dua pemuda yang diduga terlibat praktik politik uang di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Minggu (24/11/2024) malam. Aksi keduanya dipergoki warga setempat saat membagikan amplop kepada seorang wanita.
Dalam sejumlah video amatir yang diterima WartaBromo, terlihat kedua pemuda tersebut mengendarai sepeda motor dan membagikan amplop bergambar pasangan calon (paslon) nomor urut 3, dr. Aminuddin-Ina Bukhori (Amanah).
Namun, yang mencuri perhatian adalah pakaian mereka yang justru berupa kaos kampanye paslon nomor urut 4, Hadi Zainal Abidin – Zainal Arifin (Handal Bersinar). Kaos itu ditutupi dengan jaket yang dipakai.
Aksi kedua pemuda tersebut memicu kecurigaan warga. Sehingga menarik perhatian banyak orang, termasuk pendukung paslon 04.
Berdasarkan informasi yang beredar, keduanya diduga menerima instruksi dari seseorang berinisial WD atau TT, seorang PNS dari Kabupaten Probolinggo.
Untuk menghindari kericuhan lebih lanjut, warga bersama pihak kepolisian membawa kedua pemuda itu ke kantor Panwascam Wonoasih, Jalan Jeruk, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, untuk diperiksa lebih lanjut.
Hadi Zainal Abidin, calon Wali Kota Probolinggo dari paslon 04, menegaskan bahwa kedua pemuda tersebut bukanlah bagian dari tim suksesnya. Ia menyebut tindakan mereka adalah upaya untuk mengelabui warga dan mencoreng nama baiknya.
“Ini manipulasi yang sangat jelas. Mereka memakai atribut Handal Bersinar sebagai kamuflase untuk menutupi identitas sebenarnya,” saat di kantor Panwascam Wonoasih
“Kami juga menerima informasi adanya pengiriman uang melalui empat kurir dengan seragam ojek online. Ini pola yang harus diwaspadai bersama,” lanjut Hadi dalam keterangannya.
Kasus ini kini ditangani oleh Bawaslu Kota Probolinggo bersama Sentra Gakkumdu. Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan proses investigasi sedang berjalan.
“Kami tengah menangani kasus ini dan akan mendalami lebih lanjut untuk memastikan fakta yang terjadi,” ujarnya singkat.
Praktik politik uang selama masa tenang kerap menjadi sorotan, mengingat dampaknya terhadap integritas pesta demokrasi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan segala bentuk pelanggaran demi terciptanya pilkada yang jujur dan adil. (lai/saw)