Elektabilitas Pasangan Rusdi Sutejo – Gus Shobih Unggul di Survei The Republic Institute

3727

Pasuruan (WartaBromo.com) – Jelang hari pencoblosan Pilkada Kabupaten Pasuruan, elektabilitas Mas Rusdi Sutejo – Gus Shobih Asrori semakin dominan dibanding Paslon lain. Survei terbaru The Republic Institute menunjukkan elektabilitas Paslon 02 itu konsisten naik dalam tiga bulan terakhir.

Pada November, elektabilitas Pasangan RUBIH (Mas Rusdi – Gus Shobih) mencapai 53,6 persen. Angka itu naik dari 48,1 persen pada Oktober dan 38,8 persen di September lalu.

Sedangkan, elektabilitas Pasangan MUDAH (Gus Mujib – Ning Wardah) terus menurun di tiga bulan terakhir. Pada September lalu Paslon 01 itu memperoleh 44,8 persen, turun menjadi 44,1 persen pada Oktober dan semakin turun menjadi 43 persen pada November 2024.

Jika dilihat sebaran wilayahnya, Mas Rusdi – Gus Shobih menguasai 16 kecamatan dari total 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Paslon 02 itu juga unggul di wilayah dengan DPT besar seperti Bangil, Beji, Pandaan serta Gempol.

Sementara, Gus Mujib – Ning Wardah hanya menguasai 8 kecamatan. Turun dari perolehan pada Oktober lalu yang unggul 9 kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

Peneliti utama The Republic Institute, Dr. Sufyanto menilai efektivitas kampanye dan performa debat publik menjadi faktor penyumbang elektabilitas Paslon. Ia menambahkan Paslon RUBIH unggul dalam hal tersebut.

“Inilah yang kita lihat dari dampak kampanye dan dampak debat itu betul-betul mempengaruhi masyarakat di Kabupaten Pasuruan ,” katanya di salah satu stasiun televisi lokal swasta di Surabaya, Jum’at (22/11/2024).

Menurut survei The Republic Institute, sebanyak 44 publik menganggap Mas Rusdi – Gus Shobih melakukan kampanye secara efektif. Sebanyak 35,6 persen lainnya menilai kampanye Gus Mujib – Ning Wardah lebih efektif dan sisanya belum menentukan.

Terkait performa dalam debat publik, Mas Rusdi – Gus Shobih juga unggul dibanding Gus Mujib – Ning Wardah. Paslon RUBIH mendapat 29 persen, Paslon MUDAH sebesar 21 persen dan 50 persen tidak menjawab.

Selain itu, Sufyanto menjelaskan bahwa selama ini tren elektabilitas incumbent atau petahana selama ini memang cenderung bertahan. Sementara, paslon penantang memiliki peluang lebih untuk kenaikan elektabilitas.

“Di dalam pengalaman riset voting behavior, incumbent itu biasanya bertahan, untuk naik itu sangat sulit. Calon yang baru itu biasa ada tren kalau bagus diterima masyarakat, ada tren kenaikan,” jelasnya.

Survei ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Waktu pengambilan survei 13-20 November 2024 dengan wawancara langsung kepada 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,8 persen.

Menanggapi survei tersebut, Tim Hukum Paslon 02, Suryono Pane merasa semakin optimis menyambut Pilkada yang bakal digelar sebentar lagi. Ia juga mengatakan keunggulan elektabilitas Mas Rusdi – Gus Shobih itu karena masyarakat ingin perubahan di Kabupaten Pasuruan.

“Visi-misi Paslon 02, Mas Rusdi – Gus Shobih sudah didengar masyarakat. Semangat perubahan masyarakat Kabupaten Pasuruan sangat tinggi sekali, sudah kami rasakan,” ujarnya.

Di sisi lain, Tim Hukum Paslon 01, Maulana Sholehudin menyebut Paslon MUDAH masih berpegang pada keunggulan elektabilitasnya berdasar survei LSI Denny JA sebelumnya. Terlepas dari perbedaan hasil survei, Maulana menekankan sisa hari menjelang pencoblosan adalah waktu yang krusial bagi Paslon untuk mengatur strategi.

“Tim survei internal kami, LSI Denny JA angkanya cukup paradoksial dengan ini (The Republic Institute). Maka, harus ada uji metodologis antar dua lembaga survei. Artinya bahwa, hasil survei hari ini adalah tanda kecenderungan ke depan, di mana kita ada sisa waktu lima hari untuk beradu startegi,”

Diketahui, elektabilitas Gus Mujib – Ning Wardah unggul di angka 49,9 persen berdasar survei LSI Denny JA pada Oktober lalu. Disusul Mas Rusdi – Gus Shobih yang memperoleh 22,4 persen dan 27,7 persen lainnya belum menentukan.

Maulana menambahkan bahwa Paslon MUDAH sejak awal memang memilih lembaga survei yang punya kredibilitas di hadapan publik. Ia mengatakan Paslon 01 juga akan berusaha mengamankan suara pemilih yang belum menentukan tersebut.

“Dari awal kami cari lembaga survei yang di depan publik dipercaya dan ini bukan untuk sombong-sombongan, sebagai dasar untuk membangun strategi. Ada 5 hari ini, kami bertarung habis-habisan. Tentu 27 persen itu bukanlah angka yang aman bagi kami,” ungkapnya.

Berbeda dengan LSI Denny JA, pemilih yang belum menentukan berdasar The Republic Institute justru sudah sangat kecil. Hanya sebanyak 3,4 persen pada November 2024 ini. (ham/yog)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.