Cokro Fair 2024: Harmoni Tradisi, Kreativitas, dan Ekonomi Rakyat

8

Probolinggo (WartaBromo.com) – Ribuan warga tumpah ruah di Jalan Cokroaminoto, Sabtu malam (24/8/2024), untuk menyaksikan kemeriahan Cokro Fair 2024. Acara yang sempat terhenti puluhan tahun ini kini kembali hadir dengan semangat baru, menghadirkan tradisi, hiburan, dan potensi ekonomi lokal yang begitu menggema.

Pj. Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, hadir bersama istri untuk membuka secara resmi acara ini di Bundaran Geladak Serang. Dalam sambutannya, ia memuji kekompakan masyarakat yang mampu menggelar event besar ini secara mandiri tanpa anggaran APBD.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak, mulai dari perangkat daerah hingga masyarakat. Antusiasme yang luar biasa ini menunjukkan betapa besarnya semangat gotong royong di Kota Probolinggo,” ujarnya.

Gelaran ini dimulai dengan suguhan budaya, seperti reog dari sanggar Mardi Budoyo, seni pecut Singo Bowo, hingga musik khas Duk Duk dari Srimanis. Tak hanya itu, sepanjang Jalan Cokroaminoto dihidupkan oleh 15 panggung pertunjukan dengan kombinasi seni tradisional dan modern, melibatkan warga Kelurahan Kanigaran dan Kebonsari Kulon.

Camat Kanigaran, Noor Aly, menegaskan bahwa Cokro Fair 2024 tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang besar.

“Acara ini memberi ruang bagi UMKM untuk mempromosikan produknya, sekaligus menjadi ajang seni tradisional tampil di panggung yang layak. Semua ini diraih berkat swadaya masyarakat, sponsor, dan donatur,” jelasnya.

Lusi (50), warga Wonoasih, mengaku terharu melihat kebangkitan acara ini yang dulu populer di tahun 1990-an.

“Saya merasa nostalgia. Dulu, saat muda, saya sering ke sini. Sekarang saya bawa keluarga untuk menikmati suasana yang sama. Saya harap Cokro Fair bisa diadakan rutin setiap tahun,” katanya.

Tidak hanya warga, para pedagang pun merasakan dampak positif. Didin (27), penjual lumpia rebung, mengaku dagangannya habis terjual lebih cepat dari biasanya.

“Biasanya hanya terjual 60 lumpia sehari, tapi hari ini bisa terjual 150 lumpia. Saya sangat berharap acara seperti ini terus digelar,” ungkapnya.

Hadir pula dalam acara ini Ketua DPRD sementara Fernanda Zulkarnain, Forkopimda, Sekda Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wibawati, serta jajaran kepala perangkat daerah. Dengan dukungan berbagai pihak, Cokro Fair 2024 bukan hanya menjadi pesta rakyat, tetapi simbol kebangkitan semangat Probolinggo dalam melestarikan tradisi dan membangun ekonomi berbasis komunitas.

Acara ini menjadi bukti bahwa kolaborasi masyarakat dan pemerintah mampu menciptakan perubahan positif tanpa harus mengandalkan anggaran besar. Harapan pun bergema agar event ini terus menjadi ikon tahunan Kota Probolinggo. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.