Probolinggo (WartaBromo.com) – Hujan yang mulai mengguyur beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo menambah potensi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah masyarakat.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, yang terus mengawasi dan melakukan langkah-langkah antisipasi penyebaran penyakit tersebut.
Di Kabupaten Probolinggo, kasus DBD di masih terjadi di musim kemarau dengan lebih dari 2.300 pasien terdata. Potensi peningkatan kasus di musim hujan semakin mengkhawatirkan.
Salah satu faktor utama adalah adanya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk, yang belum sepenuhnya dibersihkan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk aktif mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika, Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, masyarakat perlu memiliki kesadaran lebih dalam menjaga lingkungan agar kasus DBD dapat ditekan.
Dinas Kesehatan tidak hanya fokus pada penanganan pasien, tetapi juga menggandeng puskesmas di kecamatan untuk terlibat dalam sosialisasi dan edukasi PSN. Petugas kesehatan rutin memantau lingkungan untuk memastikan kebersihan dan upaya pencegahan berjalan maksimal.
Selain itu, kegiatan fogging juga terus dilakukan, namun diakui dr. Nina, langkah ini masih kurang efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Jentik nyamuk yang berada di air tetap berpotensi tumbuh menjadi nyamuk dewasa yang membawa virus DBD.
Hingga akhir September, dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, terdapat tiga kecamatan yang menjadi perhatian khusus karena tingginya kasus DBD, yaitu Paiton, Kraksaan, dan Besuk.
“Dinkes akan terus berupaya maksimal, namun peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan upaya ini,” pungkas dr. Nina. (saw)