Pasuruan (wartabromo) – Puluhan aktivis PMII Pasuruan melakukan aksi unjukrasa dengan berjalan mundur sejauh 500 meter untuk menolak Pilkada DPRD yang dianggap telah merampas hak dan suara rakyat ke Kantor DPRD Kota Pasuruan, Rabu (1/10/2014).
Sambil membawa bendera dan spanduk penolakan terhadap Pilkada DPRD, aksi jalan mundur ini dimulai dari Taman Kota Pasuruan menuju Kantor DPRD di Jalan Balaikota Pasuruan. Para mahasiswa yang berjumlah sekitar 50 orang ini juga menutup mulut dengan lakban sebagai simbol hilangnya suara rakyat.
Mereka juga mengusung keranda mayat dan menampilkan teatrikal berjudul ‘Dewan Perampok Rakyat’.
“Dewan bisa dengan mudah mengatur deal-deal proyek dan mengintervensi kepala daerah. Ini kemunduran demokrasi,” teriak korlap aksi, Marta Afandi.
Puas berorasi, para pengunjuk rasa kemudian ditemui oleh sejumlah pimpinan dan anggota dewan di depan kantor DPRD. Mereka kemudian meminta para wakil rakyat tersebut untuk menandatangi nota kesepakatan penolakan di atas banner yang telah disiapkan.
Beberapa anggota dewan seperti dari PKB, Golkar, Gerindra dan PAN yang turun langsung menemui pendemo ikut tanda tangan.
“Posisi kami hanya menjalankan Undang-undang. Namun sebagai pribadi saya juga menolak Pilkada DPRD,” kata Ismail Marzuki, Ketua sementara DPRD asal PKB.
Selanjutnya, mahasiswa melanjutkan aksinya ke DPRD Kabupaten dengan pengawalan ketat polisi. (fyd/yog)