Prigen (WartaBromo.com) – Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap proyek perbaikan jalan di jalur Jetak-Prigen. Sidak ini dilakukan setelah terjadi enam kecelakaan lalu lintas dalam kurun waktu tiga minggu, yang mayoritas menimpa pengendara motor.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Yusuf Daniel, menyampaikan bahwa sidak ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi proyek yang tertunda. Menurutnya, penundaan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di jalur tersebut.
“Kami ingin mengetahui penyebab utama dari seringnya terjadi kecelakaan di sini. Dalam tiga minggu terakhir, sudah ada enam kecelakaan yang terjadi,” ujar Yusuf Daniel.
Dari hasil sidak, ditemukan beberapa masalah pada proses pengerjaan, salah satunya adalah keterlambatan dalam penyediaan material, terutama hotmix, yang mengakibatkan penundaan perbaikan jalan. Yusuf menyayangkan lambatnya kinerja kontraktor yang tidak segera mencari solusi alternatif.
“Tidak perlu banyak opini, yang jelas pekerjaan ini harus segera dipercepat. Semakin lama tertunda, semakin tinggi risiko terjadinya kecelakaan lagi,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi III lainnya, Heru Veri Nur Cahya, juga turut prihatin atas kondisi jalan yang tidak kunjung diperbaiki. Politisi asal Prigen ini menyampaikan bahwa dirinya sering menerima keluhan dari masyarakat terkait seringnya kecelakaan di jalur tersebut.
“Salah satu korban bahkan mengalami cacat permanen di wajah setelah motornya terjun ke sungai. Namun, pihak kontraktor hanya memberikan bantuan sebesar Rp3 juta,” ungkap Heru.
Heru juga menyoroti peran PPK Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan yang dinilai lalai dalam menangani proyek ini. Ia berharap agar dalam perbaikan ke depan, ada petugas yang mengatur lalu lintas di sekitar lokasi proyek, serta pemasangan penerangan jalan dan police line untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Menanggapi hal tersebut, Mufid, perwakilan dari CV Dua Bersaudara selaku pelaksana proyek, menyatakan bahwa keterlambatan disebabkan oleh sulitnya memperoleh bahan aspal. Namun, ia berjanji akan segera melanjutkan pekerjaan setelah bahan baku tersedia.
“Saat ini, kami terkendala bahan aspal, tapi kami akan mencari solusi agar proyek ini bisa segera diselesaikan,” kata Mufid. (riz/yog)