“Beras Habis, Live Solusinya!”
Oleh: M.Nur Khamim
Kalimat tersebut mungkin sudah sering kita dengar dari salah satu konten kreator TikTok bernama asli Gunawan alias Sadbor. Dengan gaya khas dan logat medok Sunda, ia kerap membuka konten joget-jogetnya dengan kalimat tersebut. Namun, sebelum konten joget-joget Sadbor populer, terlebih dahulu Viral dengan konten “mandi lumpur,” yang sempat membuat resah warga Indonesia. Banyak kreator melakukan siaran langsung mandi lumpur berjam-jam, bahkan ada yang mencapai 24 jam, demi mendapatkan gift dari para penontonnya. Banyak yang menganggap konten tersebut sebagai bentuk pengemis digital.
Seiring berjalannya waktu, konten joget TikTok Sadbor semakin viral. Ia sering kali menerima gift dalam jumlah besar, termasuk yang paling mencuri perhatian, yaitu gift berupa ikon paus TikTok senilai Rp8,5 juta. Sadbor bahkan dikabarkan menghasilkan hingga Rp27 juta setiap bulan, empat kali lipat lebih dari UMR Jakarta. Di era digital saat ini, konten kreatif memang bisa mendatangkan penghasilan yang sangat menggiurkan.
Meski begitu, popularitas Sadbor tidak lepas dari kritik. Banyak pihak yang menyebut konten jogetnya sama seperti konten “mandi lumpur” sebelumnya, yaitu sekadar bentuk pengemis. Namun, Gunawan, pemilik akun Sadbor, tampaknya tidak peduli. Ia bahkan menjadikan komentar-komentar negatif tersebut sebagai bahan konten TikToknya. Di beberapa unggahannya, Sadbor juga sempat membuka lowongan pekerjaan untuk mereka yang ingin menjadi penari TikTok sepertinya. Hingga akhirnya, hampir seluruh warga di kampung Babakan Baru, Sukabumi, tempat Sadbor tinggal, ikut menjadi konten kreator TikTok.
Viralnya konten Sadbor dan banyaknya gift yang ia terima menimbulkan tanda tanya di kalangan netizen. Banyak yang bertanya-tanya, siapa yang rela memberikan gift dalam jumlah besar untuk seseorang yang hanya berjoget di depan kamera? Rasa penasaran ini mendorong salah satu kreator TikTok, @andreayudias, untuk menginvestigasi lebih lanjut. Ia menemukan bahwa akun yang sering memberikan gift kepada Sadbor terafiliasi dengan judi online. Dalam salah satu videonya, @andreayudias bahkan menunjukkan bukti bahwa Sadbor mempromosikan judi online dalam siaran langsungnya.
Temuan ini memicu perhatian lebih luas dari netizen. Banyak yang mulai menyelidiki apakah benar Sadbor terlibat dalam promosi judi online. sampai akhirnya, pihak Polres Sukabumi menangkap Gunawan Sadbor dan menetapkannya sebagai tersangka. Sebelum penangkapannya, Sadbor sempat membuat video klarifikasi, membantah tuduhan bahwa ia mempromosikan judi online.
Kini, nasib Sadbor yang dulu dibanggakan oleh warga kampungnya karena kedermawanannya, termasuk memperbaiki jalan kampung, berubah drastis. Tempat-tempat yang biasanya digunakan warga sekampung untuk siaran langsung joget kini sepi. Warga enggan berkomentar, dan aktivitas konten joget di kampung tersebut mendadak terhenti.
Kasus Sadbor ini bukanlah yang pertama kali terjadi di dunia konten kreator. Beberapa selebriti TikTok dan artis Indonesia sebelumnya juga pernah diduga terlibat dalam promosi judi online atau kasus serupa, mulai dari komedian hingga penyanyi dangdut.
Meskipun mereka tidak semuanya ditahan seperti Gunawan Sadbor, kasus ini menunjukkan bahwa dunia konten digital memiliki sisi gelap yang perlu diwaspadai. Penulis mengapresiasi langkah tegas kepolisian dalam memberantas judi online, meski di saat yang sama muncul ironi ketika seorang pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika justru ditangkap karena terlibat dalam kasus yang sama.