Probolinggo (WartaBromo.com) – Angka penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Probolinggo masih menjadi perhatian serius. Mengingat Pemkab Probolinggo berkomitmen untuk mencapai target nasional eliminasi TBC dengan menargetkan nol kasus pada 2030.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo hingga Agustus 2024, sebanyak 1.503 warga terdeteksi sebagai terduga pasien TBC.
Meski demikian, upaya penanganan yang dilakukan menunjukkan hasil positif dengan lebih dari 90 persen pasien mendapatkan perawatan yang memadai.
Sebanyak 1.420 pasien telah mendapatkan terapi obat. Kemudian 82 orang yang belum tertangani, dalam prosesnya untuk mendapatkan pengobatan tepat waktu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Nina Kartika, menyebut Dinkes Kabupaten Probolinggo terus berupaya meningkatkan kompetensi petugas Program Pencegahan Tuberkulosis (PP TBC).
“Kami fokus pada peningkatan kemampuan pencatatan dan pelaporan agar data yang dihasilkan akurat dan berkualitas,” ujarnya, Selasa (29/10/2024).
Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah mengadakan workshop peningkatan kapasitas Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) bagi petugas puskesmas dan rumah sakit.
Dengan data yang lebih akurat, harapannya kebijakan intervensi bisa lebih tepat sasaran dan mendukung percepatan penanganan TBC di wilayah tersebut.
Selain upaya peningkatan kompetensi, Kabupaten Probolinggo juga sudah memiliki fasilitas penanganan Tuberkulosis Resisten Obat (TBC-RO) di RSUD Waluyo Jati.
Layanan khusus ini telah beroperasi sejak Juni 2024, dan diharapkan dapat mengatasi kasus-kasus TBC yang sulit disembuhkan dengan pengobatan standar.
Lebih lanjut, dokter Nina mengatakan Pemkab Probolinggo berkomitmen untuk mencapai target nasional eliminasi TBC dengan menargetkan nol kasus pada 2030.
“Kami tidak akan berhenti sebelum angka kasus TBC benar-benar hilang dari Kabupaten Probolinggo,” tutup Nina, menegaskan komitmen kuat dalam memerangi penyakit menular ini.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka penularan TBC dapat ditekan, sekaligus mempercepat penanganan bagi seluruh pasien yang terdeteksi. (saw)