Blunder Nama di Debat Pilkada Probolinggo, Tim Paslon 1 Kecewa

724

Kraksaan (WartaBromo.com) – Tim pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Zulmi Noor Hasani – Abdul Rasit, melayangkan kritik tajam terkait insiden salah sebut nama dan nomor urut dalam debat publik Pilkada Probolinggo. KPU Kabupaten Probolinggo menegaskan bahwa insiden tersebut murni kesalahan dari pihak ketiga, yakni stasiun televisi penyelenggara.

Didik Irfan, Wakil Ketua Tim Pemenangan Zulmi-Rasit, menyatakan kekecewaannya terhadap ketidakprofesionalan dalam penyelenggaraan debat calon bupati (cabup).

Ia menilai, kesalahan tersebut seharusnya bisa dihindari dan berdampak merugikan paslon saat menyampaikan visi-misi.

“Ini sangat tidak profesional dan jelas merugikan kami. Nama kandidat kami seharusnya disebut dengan benar, apalagi ini menyangkut urutan nomor yang krusial,” ujar Didik, Minggu (10/10/2024).

Ia berharap kesalahan serupa tidak terjadi pada dua debat lanjutan, yakni debat calon wakil bupati (cawabup) dan debat final antara pasangan cabup-cawabup.

“KPU perlu memastikan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Evaluasi menyeluruh sangat dibutuhkan agar debat selanjutnya berjalan lancar,” imbuh Didik, yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo.

Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Aliwafa, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa kesalahan itu sepenuhnya berasal dari pihak stasiun televisi yang menjadi vendor acara.

KPU, kata Aliwafa, sudah 3 kali melakukan rapat koordinasi dengan pihak vendor. Bahkan pada Minggu sore melakukan gladi resik bersama Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo, Bayu Rizky Pramudya Ersandhi.

“Ini murni kesalahan dari mereka. Kami sudah beberapa kali rapat dan gladi resik bersama dengan pihak vendor, namun tetap terjadi kekeliruan,” ungkap Aliwafa.

Aliwafa menekankan bahwa insiden ini merugikan seluruh paslon, bukan hanya nomor urut 1 dan 2. “Ini jadi pelajaran penting bagi kami, dan kami pastikan evaluasi akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Dalam debat yang digelar di Gedung Islamic Center Kraksaan, kekeliruan terjadi ketika Badrus Bangkit, pembawa acara dari salah satu stasiun televisi nasional, salah menyebut identitas paslon.

Badrus menyebut paslon nomor urut 1 sebagai dr. Mohammad Haris – Fahmi Abdul Haq Zaini, padahal mereka adalah paslon nomor urut 2. Sebaliknya, Zulmi Noor Hasani – Abdul Rasit, yang merupakan paslon nomor urut 1, disebut sebagai kandidat nomor 2.

Kesalahan tersebut memicu ketegangan di dalam gedung. Pendukung kedua paslon langsung melayangkan protes keras, sorakan memenuhi ruangan Gedung Islamic Center Kraksaan. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.