Pasuruan (wartabromo) – Pintu masuk Kantor Pemkab Pasuruan mendadak ramai dengan munculnya orang-orangan sawah yang dibawa oleh belasan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pasuruan dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Tani (Agraria), Jum’at (26/9/2014).
Para aktivis GMNI ini menilai orang-orangan sawah merupakan simbol kepedulian mereka terhadap para petani yang makin hari kehilangan tanah garapannya akibat maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri.
“Pemerintah telah memberikan kemudahan untuk izin usaha industri di kawasan pertanian sehingga makin mengurangi lahan pertanian rakyat,” ujar Dayat, korlap aksi.
Para pengunjuk rasa mendesak agar Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf tidak memudahkan izin konversi lahan pertanian produktif menjadi kawasan industri. Pemkab didesak untuk segera membangun kawasan agro industri yang berbasis masyarakat pedesaan.
“Lahan tidur milik pemerintah harus dioptimalkan untuk pertanian produktif dengan peningkatan teknologi pertanian tepat guna,” tambah Hasyim Arifin, Ketua DPC GMNI Pasuruan.
Setelah puas berorasi, aksi unjuk rasa hari tani ini akhirnya ditemui oleh Asisten Sekkab Pasuruan, Soeharto. Dihadapan para pendemo, pihaknya menyakinkan jika salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Pasuruan adalah memajukan pertanian. Sehingga tuntutan para pengunjuk rasa akan dijadikan atensi khusus untuk menjamin keberlangsungan dan kesejahteraan para petani. (yog/yog)