Probolinggo (WartaBromo.com) – Meskipun peredaran rokok ilegal semakin marak, Bea Cukai KPPBC Tipe Madya C Probolinggo tetap optimistis mencapai target penerimaan cukai tahun ini, yang diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Target penerimaan ini mencakup wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang.
M. Iqbal Arrasyid, perwakilan Bea Cukai KPPBC Tipe Madya C Probolinggo, mengungkapkan bahwa meskipun tantangan besar dihadapi, mereka yakin mampu mencapai target yang ditetapkan.
“Target penerimaan dari sektor kepabeanan pada tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp 16,03 miliar, dan untuk cukai lebih dari Rp 1 triliun,” ujarnya, Selasa (1/10/2024).
Pada tahun 2023, Bea Cukai Probolinggo mencatat peningkatan penerimaan di sektor kepabeanan dan cukai, dengan target penerimaan Rp 8,15 miliar dari sektor kepabeanan dan Rp 869,83 miliar dari sektor cukai.
Iqbal menegaskan bahwa penurunan penerimaan cukai dapat berdampak signifikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Jika penerimaan cukai turun, anggaran untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) akan terpengaruh,” jelasnya.
Selain itu, Iqbal juga menyoroti bahaya peredaran rokok ilegal yang semakin meningkat. Rokok ilegal tidak hanya merugikan penerimaan negara, tetapi juga mempengaruhi alokasi anggaran untuk masyarakat.
Bea Cukai Probolinggo akan terus memperketat penegakan hukum dengan menerapkan kebijakan Ultimum Remedium (UR) untuk memberantas peredaran rokok ilegal.
“Penjualan, distribusi, dan konsumsi rokok ilegal akan dikenakan sanksi berat, mulai dari pidana 1 hingga 5 tahun hingga denda administrasi tiga kali lipat dari cukai yang seharusnya dibayarkan,” tutupnya.
Bea Cukai Probolinggo berharap kerja sama masyarakat dalam melaporkan peredaran rokok ilegal akan membantu mereka dalam mencapai target penerimaan negara demi kesejahteraan bersama. (saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
