Probolinggo (WartaBromo.com) – Suasana Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo di Pantai Bentar, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, menyisakan kontroversi.
Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan A, seorang perangkat desa, mengenakan kaos bertuliskan dukungan untuk pasangan calon (Paslon) Zulmi Noor Hasani dan Abd Rasit.
A, yang merupakan perangkat desa dari Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, terlihat ikut serta dalam acara yang berlangsung pada Selasa (24/9/2024).
Setelah video tersebut beredar, A dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Probolinggo. Sebab berpotensi melanggar etik yang berlaku.
Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yonki Hendriyanto, mengonfirmasi adanya laporan tersebut. Laporan itu, dilakukan salah satu warga pada Rabu (25/9).
“Dan hari ini kami telah melakukan kajian serta pleno untuk menentukan apakah laporan tersebut memenuhi syarat formil dan materiil,” ujarnya pada Kamis (26/9/2024).
Setelah melakukan analisis, Bawaslu menyatakan bahwa laporan tersebut telah memenuhi syarat. Petugas akan segera memprosesnya dengan memanggil saksi-saksi serta terlapor.
“Kami akan memanggil dua saksi pada hari Sabtu dan mengundang kepala desa serta terlapor pada hari Minggu,” tambah Yonki.
Pemanggilan kepala desa dinilai penting untuk memastikan status Andre sebagai perangkat desa.
“Sebagai kepala desa, mereka tentu tahu betul apakah orang tersebut adalah perangkat desa atau bukan. Ini semua untuk memastikan kejelasan dalam proses ini,” pungkasnya.
Undang-undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 mengatur sikap dan tindakan Kepala Desa, Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam Pemilu, termasuk Badan Usaha Milik Desa
Polemik ini mengingatkan akan pentingnya netralitas dalam pemilihan umum. Di mana setiap perangkat desa diharapkan untuk menjaga integritas dan tidak berpihak pada salah satu calon. (aly/saw)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
