Pasuruan (WartaBromo.com) – Warga miskin di Kota Pasuruan masih tersisa belasan ribu jiwa, meski per Maret 2024 mengalami penurunan.
Kepala BPS Kota Pasuruan, Imam Sudarmaji menjelaskan, kemiskinan di Kota Pasuruan pada bulan Maret 2023 sempat di angka 6,60 atau mengalami kenaikan 0,23 persen poin terhadap Maret 2022.
Namun per Maret 2024, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Kota Pasuruan berada di angka 6,32 persen poin atau turun 0,28 persen poin terhadap bulan Maret 2023.
“Jumlahnya 13.07 ribu jiwa,” kata Imam, Rabu (18/09/2024).
Di sisi lain, garis kemiskinan di Kota Pasuruan pada tahun 2024 sebesar Rp554.195 per kapita per bulan. Jumlah ini meningkat sebesar 4,66 persen bila dibandingkan kondisi bulan Maret 2023 sebesar Rp529.512 per kapita per bulan.
Imam menyebut, fenomena ini menunjukkan bahwa, meski garis kemiskinan per kapita naik, masyarakat masih mampu melakukan penyesuaian terhadapnya.
Artinya daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti kebutuhan untuk makanan dan non makanan ikut meningkat.
Selain jumlah warga miskin, BPS juga menyoroti tingkat kedalaman kemiskinan. Catatan BPS, indeks kedalaman kemiskinan di Kota Pasuruan pada tahun 2024 berada di angka 0,70. Angka ini turun 0,56 poin dibanding tahun 2023 yang berada di angka 1,26.
“Kalau melihat angka itu, warga yang pengeluarannya di bawah garis kemiskinan mulai naik mendekati garis kemiskinan, tapi belum keluar,” ujar Imam.
Imam tak memungkiri adanya stimulus bantuan yang diberikan pemerintah turut berkontribusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat. Hanya saja yang jadi catatan, bantuan ini sifatnya hanya sementara.
“Bantuan ini seperti jaring pengaman. Sekali lepas, akan jatuh. Kalau tidak ada bantuan, tidak ada yang dikonsumsi. Artinya harus kontinu ada. Tapi ya ada juga yang sudah dapat bantuan, konsumsinya masih di bawah garis kemiskinan,” pungkas Imam. (tof/asd)