Pasuruan (WartaBromo.com) – Suami dirumahkan imbas badai Covid-19 membuat Elok Fauziyah berpikir keras mencari pemasukan. Membuat olahan bandeng menjadi pilihannya saat itu.
“Awalnya ya coba-coba, yang penting bisa untuk menyambung hidup, ” katanya. Tak dinyana, meski awalnya hanya coba-coba, produk buatannya berhasil menembus pasar ekspor.
Elok yang ditemui di rumahnya di Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Senin (16/9/2024) pagi mengatakan, dalam sepekan ia bisa menghabiskan 1 kuintal bandeng mentah untuk diolah.
Ada banyak produk olahan yang dibuat Elok untuk menungiatkan nilai tambah bandeng. Seperti Bandeng Presto, Otak-Otak, Bandeng, Pepes Bandeng, Bandeng Asap dan masih banyak olahan lainnya.
Elok bilang, dulu bisnis bandeng olahan itu ia lakoni sendiri bersama suaminya di 2020 lalu. Namun, setelah suaminya meninggal setahun kemudian, kini ia dibantu dua pekerja dan anaknya.
Selain membuat produk olahan, mereka juga turut membantu memasarkan produk bandeng khas Jarangan ini melalui media sosial.
Elok mengaku, selain Pasuruan, produk buatannya banyak dibeli warga luar kota. Seperti Probolinggo, Malang, Surabaya, Sidoarjo.
Dalam sebulan, Elok mengaku bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp5 juta dalam sebulan. “Olahan produk kita juga sampai mengekspor ke Hongkong Mas” ujarnya.
Atas keberhasilannya ini, Elok pun kerap mendapat undangan dari beberapa instansi di Pemkab Pasuruan untuk mengikuti berbagai pameran. Dari dari sana pula market bandeng olahannya makin dikenal.
Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Rejoso Faridah Hasanah,, mengapresiasi usaha Elok yang banyak memanfaatkan sumber daya lokal. Menurutnya, upaya tersebut menjadi contoh baik bagaimana potensi yang ada di desa mampu dimanfaatkan menjadi produk bernilai lebih. Kebetulan, sekitar 50 persen warga Karangan berpenghasilan dari budidaya bandeng. (riz/asd)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
