Sifat Mulia Kiai Hamid Pasuruan yang Dikenang Hingga Kini

140

Pasuruan (WartaBromo.com) –  Kiai Hamid Pasuruan adalah salah satu ulama besar yang dikenang karena kedalaman ilmu agama sekaligus kebaikan hatinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sosok beliau menjadi panutan banyak orang, sehingga setiap tahunnya ribuan jamaah dari berbagai daerah datang menghadiri haulnya. Bahkan, beberapa hari sebelum acara haul dilaksanakan, para jamaah sudah mulai berdatangan ke Kota Pasuruan.

Menariknya, meskipun nama beliau selalu dikaitkan dengan Kota Pasuruan, Kiai Hamid sebenarnya lahir di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Namun, jasa dan pengaruh beliau di Pasuruan begitu besar, sehingga nisbat “Pasuruan” melekat erat pada nama beliau.

Mari simak apa saja sifat Kiai Hamid Pasuruan yang mulia!

1. Sosok yang Tidak Menggurui dan Selalu Menyejukkan

Kecintaan masyarakat terhadap Kiai Hamid Pasuruan bukan hanya karena karisma dan wibawa yang dimilikinya, tetapi juga karena sifat beliau yang rendah hati, penuh kasih, dan tak pernah menggurui dalam menyampaikan nasihat.

Baca Juga :   Nongkrong di Warkop, Warga Kota Pasuruan Disemprot Disinfektan

KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) mengungkapkan kenangannya tentang Kiai Hamid Pasuruan ketika pertama kali bertemu dengannya di tahun 1960-an.

Menurut Gus Mus, sosok Kiai Hamid adalah ulama yang penuh kesejukan dan kharisma. Setiap orang yang berjumpa dengannya akan merasakan getaran spiritual yang kuat, seolah berhadapan dengan waliyullah yang memiliki karomah luar biasa.

Gus Mus mengenang momen ketika ia diberi kesempatan untuk sowan langsung ke kediaman Kiai Hamid di Pasuruan.

“Pernah suatu hari saya sowan ke kediaman beliau di Pasuruan. Berkat ‘kolusi’ dengan Gus Nu’man, saya bisa menghadap langsung empat mata di bagian dalam ndalem,” ungkap Gus Mus.

2. Sangat Menghargai Manusia

Kiai Hamid dikenal sebagai pribadi yang sangat menghargai orang lain, tanpa memandang latar belakang atau status sosial mereka.

Baca Juga :   Sehari Terkumpul Rp 102 Juta Lebih

Gus Mus mengisahkan bahwa meskipun Kiai Hamid sudah dianggap sebagai ulama besar di tanah Jawa, beliau tetap rendah hati dan tidak segan untuk duduk sejajar dengan siapa pun.

“Bayangkan saja; waktu itu ibaratnya beliau sudah merupakan punjer-nya tanah Jawa, dan beliau mentasyjie’ saya agar tidak sungkan duduk sebangku dengan beliau,” kisah Gus Mus.

Sikap tawadhu dan keramahan Kiai Hamid mencairkan rasa sungkan di hati siapa pun yang bertemu dengannya.

3. Gemar Berbagi Rezeki

Salah satu sifat Kiai Hamid yang sangat diingat oleh banyak orang adalah kebiasaannya yang gemar berbagi rezeki. Menurut Gus Mus, membagi-bagikan uang kepada orang lain sudah menjadi kebiasaan yang melekat pada diri Kiai Hamid.

Baca Juga :   Mobil Belajar Tatap Muka Mulai 5 Juli hingga Balik ke Probolinggo Bakal Disekat di 2 Titik | Koran Online 19 Mei

Tidak hanya itu, melalui kisah-kisah yang disampaikan, Kiai Hamid mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, penting untuk selalu berbuat baik kepada sesama.

Kenangan tentang kedermawanan Kiai Hamid Pasuruan ini semakin memperkuat kesan beliau sebagai sosok ulama yang memiliki hati besar dalam berbagi kepada orang lain.

Dengan segala sifat mulia yang dimilikinya, tidak heran jika Kiai Hamid Pasuruan tetap dikenang dan dicintai oleh masyarakat sampai masa kini. (trf/jun)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.