Probolinggo (WartaBromo.com) – Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Probolinggo. Dalam 5 tahun terakhir, tercatat sebanyak 3.621 orang telah terjangkit penyakit ini, dengan 63 di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, jumlah kasus DBD mengalami lonjakan signifikan sejak tahun 2020. Pada tahun tersebut, terdapat 170 kasus dengan satu kematian. Setahun kemudian, kasus meningkat menjadi 193 dengan tiga korban jiwa.
Pada tahun 2022, 294 orang terinfeksi, dan angka kematian mencapai 13 orang. Kenaikan lebih dari 2 kali lipat terjadi pada 2023, dengan 741 kasus dan 22 kematian di daerah berpenduduk 1,15 juta jiwa ini.
Memasuki tahun 2024, hingga akhir Agustus, tercatat sudah ada 2.223 kasus DBD dengan 24 kematian. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah, mengingat masih tersisa empat bulan hingga akhir tahun.
Merespons peningkatan kasus yang drastis, Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan menggelar vaksinasi massal DBD pada Kamis, 12 September 2024. Vaksinasi ini rencananya akan dimulai di Gedung PJB, Kecamatan Paiton, dan menyasar 1.120 siswa kelas 3 dan 4 jenjang SD.
Program ini disebut sebagai vaksinasi DBD pertama di Pulau Jawa, setelah sebelumnya dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, empat bulan lalu.
Menurut dr. Nina Kartika, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, langkah vaksinasi ini diambil karena kasus DBD di wilayah tersebut meningkat hingga 300 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Vaksinasi dilakukan karena kasus DBD meningkat signifikan, dan langkah pencegahan ini diharapkan mampu menekan penyebaran penyakit,” ujar dr. Nina.
Lebih lanjut, data menunjukkan Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Probolinggo masih berada di atas target nasional, yakni <49 per 100.000 penduduk. Sementara itu, Case Fatality Rate (CFR) di wilayah ini mencapai 1,09 persen, di atas batas standar nasional yang ditetapkan <1 persen.
Dengan langkah vaksinasi ini, diharapkan jumlah kasus dan angka kematian akibat DBD dapat ditekan, sehingga kesehatan masyarakat Kabupaten Probolinggo semakin terjaga. (saw)