Tongas (WartaBromo.com) – Pelaku pembunuhan janda di Hotel kelas Melati di Jalan raya Tongas, mengaku menyesal sudah menghabisi nyawa Maryam. Pelaku mengaku korban lemas usai tersedak permen.
Kisah asmara keduanya pun, bermula dari perkenalan lewat media sosial facebook, dua tahun silam.
Posisi pelaku yang duda dan korban yang janda, membuat keduanya makin intens berhubungan.
Baik lewat media sosial, pesan whatsapp maupun ‘kopi darat’ atau ketemu langsung.
Puncaknya, keduanya mengaku sudah menikah secara agama atau lazim disebut siri.
“Paginya itu saya jemput di tempat kerjanya, dia kerja sebagai pembantu. Lalu kami ke hotel,” kata Dedi Susanto, di hadapan penyidik, Rabu (7/8/2024).
Selanjutnya, di dalam kamar hotel, keduanya berhubungan layaknya suami istri. Hingga sebelum tragedi maut terjadi.
“Tiga kali, kan sama istri saya sendiri. Lalu dia ‘keselek’ (tersedak) permen itu dan lemas,” jelasnya.
Hingga akhirnya, pelaku kabur meninggalkan korban sendirian dalam keadaan tak bernyawa.
Penyebab kematian, diduga karena korban kehabisan nafas atau oksigen. Serta ada pembuluh darah yang pecah, di bagian kepala.
Informasi lain yang didapat wartabromo, pelaku merupakan residivis pencurian kendaraan bermotor.
Ia pernah divonis selama satu tahun empat bulan pada 2010 silam. Dengan TKP pencurian, di sekitar TWSL Kota Probolinggo.
Atas kasus pembunuhan ini, polisi menetapkan tersangka Dedi. Dijerat dengan Pasal 338 KUHP, ancaman kurungan penjara selama 15 tahun. (lai/saw)