Jakarta (WartaBromo.com) – Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI-Perjuangan, Mufti Anam mengkritik Direktur Utama Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas), Budi Saddewa Soediro saat pembahasan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2025.
Anggota DPR RI Dapil Jatim II itu mengatakan selama ini program-program pembangunan hunian untuk masyarakat hanya berfokus pada wilayah Jakarta saja.
“Ini saya lihat tadi data di sini pak perumahan-perumahannya hanya di wilayah Jakarta, kami malu dari Dapil Jawa Timur kami tidak pernah selama 5 tahun merasakan Perumnas hadir di tempat kami,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Perumnas dan sejumlah BUMN Karya pada Senin (8/7/2024) kemarin.
Anggota DPR RI dapil Pasuruan – Probolinggo tersebut lantas mempertanyakan apa timbal balik perumnas kepada negara sejauh ini dan tujuan dari pengajuan PMN tahun 2025.
“Tapi intinya begini saja, dari Rp1,5 triliun yang sudah jadi rumah. Itu duitnya untungnya itu sebenarnya sudah dibalikkan ke negara berapa? dan sekarang Bapak (Budi Waseso) minta lagi Rp1 triliun, duit Rp1 triliun itu untuk apa?” cecarnya kepada Dirut Perumnas.
Perum Perumnas sendiri memberikan pengajuan suntikan dana sebesar Rp1 triliun pada 2025 untuk menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Budi Saddewa menyebut dana PMN akan digunakan membangun perumahan di daerah yang masih kekurangan hunian (backlog), membangun hunian terintegrasi dengan transportasi umum hingga menyelesaikan pembangunan unit-unit yang selama ini sudah ada.
“Backlock masih cukup tinggi sekitar 9,9 juta unit dengan pemenuhan maksimal hanya 1 juta per tahun ditambah ada pertumbuhan 800.000 keluarga baru setiap tahunnya,” ujarnya menjelaskan kondisi eksternal jumlah backlog yang akan bertambah di Indonesia. (ham/yog)