Pasuruan (WartaBromo.com) – Investasi di Pasuruan menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Sejalan dengan itu, angka pengangguran terbuka pun berhasil ditekan.
Sayangnya, tren positif itu ternyata tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan warganya. Alih-alih, jumlah penduduk miskin di Pasuruan justru meningkat.
Sebagai catatan, realisasi investasi kabupaten dan kota Pasuruan pada tahun 2023 telah melebihi target yang ditetapkan.
Kabupaten Pasuruan menargetkan angka investasi sebesar Rp10,5 triliun. Hingga tutup tahun, capaian investasi hampir dua kali lipat, sekitar Rp20 triliun.
Begitu pula, Kota Pasuruan mematok target investasi sebesar Rp264 miliar. Dari target tersebut terealisasi Rp276 miliar atau naik 4 persen.
Kenaikan investasi itu dibarengi dengan persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang angkanya semakin menurun.
Menurut laporan BPS, persentase TPT Kabupaten Pasuruan telah turun menjadi dari 5,91 persen di tahun 2022 menjadi 5,48 persen pada 2023 dari 1,6 juta total penduduk.
Penurunan angka presentase TPT di Kota Pasuruan juga turun lebih baik dari 6,18 persen saat 2022 menurun menjadi 5,64 persen pada 2023 dari 210 ribu lebih jumlah warga.
Menurut BPS, jika angka TPT turun, hal itu mengindikasikan banyak angkatan kerja terserap oleh pasar kerja dengan baik.
Namun, laporan tren positif angka-angka investasi dan jumlah pengangguran itu tidak selinier dengan persentase kesejahteraan masyarakat Pasuruan.
Di dalam publikasi tahunan BPS yang terbit pada 28 Februari 2024 lalu, baik Kabupaten dan Kota Pasuruan memiliki penduduk miskin yang semakin banyak di tahun 2023.
Kabupaten Pasuruan memiliki persentase penduduk miskin sebesar 9,24 persen atau 154 ribu penduduk. Angka itu naik dari tahun 2022 yang hanya memiliki 8,96 persen atau 148 ribu warga miskin.
Kenaikan angka penduduk miskin juga dirasakan di Kota Pasuruan yang persentasenya naik 0,23 persen dari 6,37 persen (13 ribu penduduk) pada 2022 menjadi 6,60 persen setara dengan 13,5 ribu penduduk. (ham/asd)