Probolinggo (WartaBromo.com) – Tragedi pembegalan yang menimpa pasangan suami istri (pasutri) di Desa Pegalangan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo pada Minggu (26/5/2024) malam, mendapat perhatian serius dari para ulama. Mereka berharap pihak kepolisian setempat segera meningkatkan patroli, terutama pada malam hari.
“Makin serius ini Mas, Polres harus segera menangkap pelaku dan meningkatkan patroli agar masyarakat merasa aman,” ujar Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo, Yasin, pada Selasa (28/5/2024).
Yasin menambahkan bahwa peningkatan patroli bisa dilakukan pada jam-jam tertentu. Dilakukan di lokasi atau jalan yang dianggap rawan kejahatan.
Langkah ini diharapkan bisa memberikan rasa aman bagi warga yang beraktivitas di malam hari, seperti bekerja atau berniaga.
Ketua PCNU Kota Kraksaan, H. Achmad Muzammil, juga menekankan pentingnya patroli intensif untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.
“Kondisi yang aman, membuat masyarakat tidak was-was atau takut saat beraktivitas di malam hari. Tentunya juga akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat,” katanya secara terpisah.
Sebelumnya diberitakan, Maskur (35) dan istrinya, Pujiani Marwati (23), warga Desa Pikatan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, menjadi korban pembegalan saat pulang setelah kulakan tahu, tempe, dan sayuran.
Saat melintasi jalan persawahan yang minim penerangan, mereka dihadang oleh seorang pria bertubuh gemuk yang mengenakan masker dan membawa celurit.
Pelaku mengadang laju motor mereka, dan Maskur turun dari motor untuk melawan pelaku. Korban juga menyuruh istrinya lari mencari pertolongan.
“Suami saya menyuruh saya lari dan mencari pertolongan. Saya berhasil kabur, tetapi waktu kembali bersama warga, suami saya sudah terluka parah,” ungkap Pujiani dengan mata berkaca-kaca.
Warga yang datang menemukan Maskur sudah bersimbah darah dan segera melarikannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Mohammad Saleh, Kota Probolinggo.
Namun, luka bacok parah yang menembus punggung hingga perut membuat nyawa Maskur tidak tertolong. Korban dikuburkan pada Senin pagi (27/5/2024). (saw)