Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Kemenkes RI Imbau Jemaah Haji Jaga Kesehatan

134

Jakarta (WartaBromo.com) – Wilayah Arab Saudi tengah mengalami suhu panas yang ekstrem, mencapai 42 derajat Celsius. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi kesehatan jemaah haji selama beribadah.

Menanggapi situasi ini, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengingatkan jemaah haji untuk menjaga kesehatan dengan berbagai cara. Petugas kesehatan akan melakukan pengecekan tensi darah dan memastikan konsumsi obat rutin.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kondisi kesehatan calon haji yang memiliki riwayat penyakit atau komorbid, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

“Ini kita mengendalikan faktor risiko ya. Faktor risiko sudah dibawa, tapi kalau terkendali akan aman. Salah satunya adalah minum obat secara teratur, sehingga obat-obatan untuk mengendalikan penyakit yang sudah rutin mesti dibawa,” kata Liliek dalam keterangan yang diterima WartaBromo, Senin (27/5/2024).

Selain membawa obat, Liliek memberikan beberapa tips agar jemaah haji bisa menghadapi cuaca panas ekstrem selama beribadah:

Istirahat yang Cukup: Waktu istirahat yang cukup sangat penting untuk kelangsungan ibadah haji. Antara lain jemaah disarankan membawa bekal makan dan minum, karena aktivitas di luar ruangan dalam durasi panjang bisa membuat mereka lupa makan dan minum.

“Kalau aktivitas berkepanjangan di luar, makanan itu tersedia di hotel, bukan di luar. Ada katering di hotel. Nah, orang yang sudah pernah atau sering ke sana pasti banyak membawa bekal, bawa kurma,” ujar Liliek.

Jemaah dihimbau menggunakan alat pelindung diri dari sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan. Seperti menggunakan payung, pakai topi besar kalau ibu-ibu, pakai kacamata hitam, pakai masker, bawa semprotan air. Kalau terasa kering, disemprot supaya tidak kena heatstroke dan minum air.

Cuaca panas di Arab Saudi dapat memicu dehidrasi, jika tidak mengkonsumsi air yang cukup. Jemaah disarankan minum satu gelas atau 250 ml air tiap jam.

“Tapi kalau dia minum sekaligus biasanya sering buang air kecil, cari toiletnya jauh, susah. Kami ingatkan setiap 10 menit atau 15 menit, minumlah seteguk air. Supaya tenggorokan, kerongkongan tidak kerin,” kata Liliek.

Ada baiknya air putih tersebut dicampur Oralit. Hal itu untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil. “Jemaah bisa minum air putih yang dicampur oralit, terutama setelah keluar di siang hari,” tandasnya.

Jemaah diharapkan terus memperhatikan kondisi kesehatan dan mengikuti saran-saran yang diberikan. Agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman meskipun dalam kondisi cuaca yang ekstrem. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.