Pasuruan (WartaBromo.com) – PT Cheil Jedang Indonesia – Pasuruan melalui kegiatan CSR membuktikan komitmennya untuk merawat Bumi Tengger – Gunung Bromo. Dengan tajuk “Program Konservasi Air”, CJI berkolaborasi dengan Pemkab Pasuruan, CDK Lumajang, dan Kelompok Tani Hutan sekitar Gunung Bromo berikhtiar untuk mencegah kerusakan alam lebih cepat.
Kondisi DAS Rejoso ketika musim hujan sangat memprihatinkan. Karena membawa banyak lumpur bekas longsor di area atas.
Memperhatikan hal tersebut, PT. CJI berkomitmen akan membantu program pemerintah menghijaukan kembali area Gunung Bromo dan bawahnya. Dengan demikian, PT CJI melakukan aksi nyata dalam mengatasi persoalan tersebut.
“Sebanyak 13.000 bibit pohon ditanam di tiga lokasi dataran tinggi. Yakni di Tosari, Puspo, dan Lumbang,” Slamet Wahyudi selaku Humas PT Cheil Jedang Indonesia.
Lanjut Slamet, PT CJI telah melakukan inovasi baru terkait dengan tanam pohon, yaitu memberikan titik koordinat pada setiap bibit pohon yang telah ditanam. Hal ini bertujuan mempermudah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi hasil tanam bibit pohon.
PT. CJI secara konsisten memastikan kondisi bibit yang telah ditanam melalui pengecekan setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase kehidupan bibit yang telah ditanam sekaligus menjadi materi evaluasi terkiat jenis bibit.
Sesuai tema slogan PT. CJI ditahun 2024, yaitu Re-Build Only One, program tanam pohon tahun ini dilakukan dengan cara berbeda dan penuh inovasi, yaitu memastikan semua tertanam dahulu, baru dilakukan ceremony.
Kegiatan penanaman dan geo tagging sudah dilakukan sejak Januari 2024. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menyampaikan program tanam bibit pohon yang telah dilakukan PT. CJI ke depan akan mempunyai dua dampak positif. Yaitu sebagai bentuk penghijauan lereng Gunung Bromo dan sebagai ekonomi baru masyarakat.
“Alpukat, duren, cengkeh, pala, kopi, dan cemara merupakan beberapa jenis bibit yang digunakan dalam program tanam 13.000 bibit pohon. Pemilihan tersebut memperhatikan saran yang diberikan kelompok tani, DLH Kabupaten Pasuruan, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan,” kata Jems Tampi saat sesi berbincang ringan di acara ceremony program konservasi air. (day/**)