Lumajang (WartaBromo.com) – Sedikitnya 9 Kecamatan di Kabupaten Lumajang, terkena dampak cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut pada Kamis (18/4/2024). Potensi cuaca ekstrem itu, diperkirakan masih akan berlangsung untuk beberapa hari mendatang.
Pemkab Lumajang pun ambil langkah mitigasi. Menetapkan status tanggap bencana selama 14 hari kedepan. Mulai 19 April hingga 2 Mei.
Pemberlakuan status tanggap darurat bencana ini, menyusul banjir lahar hujan Gunung Semeru. Berdampak di sejumlah kecamatan di Lumajang.
Meliputi Kecamatan Candipuro, Pasirian, Pronojiwo, Tempursari, Pasrujambe, Sumbersuko, Tempeh, Sukodono dan Lumajang.
Dampak terparah banjir kiriman dari puncak Semeru itu, dirasakan warga Kecamatan Lumajang dan Sukodono.
Hingga kini, warga dibantu petugas gabungan dan relawan tengah melakukan pembersihan sisa material. Selain itu, Pemerintah juga telah menyediakan dapur umum untuk kebutuhan logistik para korban banjir dan longsor ini.
Di sela kunjungannya ke masyarakat terdampak, Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni bilang, penetapan itu dilakukan karena banyak warga terdampak.
“Termasuk kerusakan sejumlah infrastruktur,” tegasnya, Sabtu (20/04/2024).
Indah juga bilang, bagi masyarakat di sekitar aliran sungai yang sempat meluap diimbau untuk waspada.
“Apabila ada tanda bahaya, segera lakukan evakuasi mandiri. Pasalnya, cuaca ekstrem yang memicu datangnya banjir masih berisiko terjadi,” sebutnya.
Langkah penetapan status masa tanggap darurat ini diambil mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
“Sesuai data BMKG, intensitas curah hujan masih akan tinggi sampai 21 april. Mudah-mudahan mohon doa semua tidak ada banjir atau longsor susulan,” tutup Indah.
Diwartakan sebelumnya, hujan deras dengan intensitas lama mengguyur kawasan selatan Kabupaten Lumajang. Menyebabkan luapan banjir lahar dingin Semeru.
Sejumlah jembatan putus, tiga korban jiwa dan kerusakan infrastruktur lainnya terjadi akibat peristiwa itu. (lai/saw)