Probolinggo (WartaBromo.com) – Kota Probolinggo berhasil keluar dari angka kemiskinan ekstrem pada 2024. Setelah berbagai program untuk memerangi kemiskinan digelontorkan, termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial (Bansos).
Menurut Rey Suwigtyo, Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo, upaya keras pemerintah dalam mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) telah memberikan dampak signifikan.
Pada 2023, sekitar 290-an orang masih tercatat dalam kemiskinan ekstrem. Tetapi pada tahun berikutnya, angka tersebut turun menjadi 0 persen. Sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial dan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang (Bapedda Litbang).
“Kami terus melakukan intervensi untuk mengentaskan kemiskinan dari berbagai tahapan, mulai dari kemiskinan ekstrem hingga menuju masyarakat sejahtera,” ujar Tyo, sapaan karibnya, Rabu (27/3/2024)..
Meskipun berhasil mengurangi kemiskinan ekstrem, pemerintah menyadari bahwa perjuangan belum berakhir. Proses perubahan dari kemiskinan ekstrem hingga masyarakat sejahtera memerlukan waktu dan upaya yang berkelanjutan.
Mantan Kepala Bapedda Litbang itu, menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam mengatasi masalah kemiskinan. Termasuk pelatihan, pemberian modal, dan dukungan lainnya untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.
Selain itu, meskipun angka stunting telah berhasil diturunkan secara signifikan, tantangan baru muncul dengan terus bertambahnya angka kelahiran. Oleh karena itu, pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan intervensi yang dibutuhkan.
“Intervensi pemerintah adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat,” tambah Tyo, menekankan komitmen pemerintah untuk terus mendukung kesejahteraan dan kemajuan Kota Probolinggo. (saw/saw)