Probolinggo (WartaBromo.com) – Kampanye calon wakil presiden nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar, di Probolinggo, hujan interupsi. Setelah mendapat udeng dari warga Tengger Probolinggo, Cak Imin diwaduli soal beberapa infrastruktur desa yang tak tersentuh pembangunan.
Mulai dari jalan desa yang rusak, pupuk yang langka atau bahkan mahal, sampai dengan akses pendidikan bagi warga pedesaan. Saat berdialog dengan warga dalam acara Slepet Imin di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/1/2024).
Mulyono Hadi (55) salah satu warga Tengger, menyebut, pihaknya paling tersiksa dengan kondisi jalan. “Katanya saja ada lokasi wisata P30, tapi kok jalannya ya begini-begini saja, tidak ada perbaikan,” kata pria asal dari Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber itu.
Selain itu, dirinya bersama warga Wonokerso yang lain juga kerap kesulitan mendapatkan pupuk. Sementara pertanian, menjadi tulang punggung masyarakat sekitar. Keluh kesah Mulyono itu rupanya juga dirasakan warga yang lain, yang juga mayoritas petani.
Di tengah dialog dengan milenials dan warga Probolinggo, Cak Imin mendapat udeng kehormatan dari warga Suku Tengger. Sebagai simbol dukungan terhadap pasangan Anies – Muhaimin pada Pilpres 2024 mendatang.
Cak Imin pun langsung merespon hal itu. Sejauh ini, dana dari pusat yang digelontorkan untuk daerah, utamanya desa, hanya sekitar 20 persen saja. Sementara 80 persen dana lainnya, digunakan untuk pembangunan pusat.
“Kalau AMIN menang, nanti kita ubah itu. Menjadi 50:50. Artinya 50 persen untuk pembangunan desa dan sisanya baru untuk pembangunan pusat,” jelas Cak Imin.
50 persen dana dari pusat itu, digunakan untuk memaksimalkan pembangunan infrastruktur desa. Mulai dari jalan, sampai pendukung lainnya. Seperti ketersediaan pupuk dan optimalisasi pertanian.
Termasuk kebijakan membagikan tanah negara ke masyarakat. Agar bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang produktif. Wacana dana desa dinaikkan menjadi 5 miliar pun dilontarkan pasangan Anies Baswedan ini.
Menurutnya, dana tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat jika digunakan sebagai sarana pembangunan di daerah, khususnya desa. (lai/saw)