Probolinggo (WartaBromo.com) – Penjabat Bupati (Pj) Probolinggo Ugas Irwanto mengambil langkah-langkah strategis dalam menangani masalah kesehatan dan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo.
Pj Bupati Ugas mengungkapkan, tiga indikator kinerja yang perlu dioptimalkan adalah penurunan AKI dan AKB, penurunan prevalensi stunting, dan peningkatan layanan kesehatan dasar di puskesmas dan RSUD.
“Meskipun tren layanan prima telah terlihat, kita harus berupaya lebih keras untuk memastikan masyarakat semakin sehat dan bahagia,” ucapnya.
Dalam sebuah rapat evaluasi tahunan, Ugas menyoroti peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Anak (AKB). Serta menggarisbawahi perlunya optimalisasi dalam upaya pencegahan dan penanganan.
Hingga 10 Desember 2023, tercatat 22 kasus angka kematian ibu (AKI). Kasus AKI tahun 2022 sebanyak 21, menempati urutan kelima terbesar di Jawa Timur.
Sementara itu, kasus AKB mengalami penurunan dari 216 pada 2022 menjadi 198 pada 30 November 2023. “Kita harus terus berupaya agar penurunan kasus AKB ini bisa lebih optimal lagi,” ujar Ugas.
Sementara prevalensi stunting di Kabupaten Probolinggo per Agustus 2023 adalah 12,77% atau 9.201 balita. Meskipun telah ada penurunan, Pj Bupati Ugas mendorong gerakan 1 ASN 1 stunting di tahun 2024, dengan fokus pada balita dan ibu hamil yang berisiko melahirkan balita stunting.
Selain kesehatan, Pj Bupati Ugas juga menyoroti infrastruktur. Ia menekankan konsistensi dalam pembangunan infrastruktur yang mantap.
Dengan MCP (Monitoring Center for Prevention) KPK mencapai 90, Ugas berharap capaian tahun 2024 mencapai 95. “Sekaligus percepatan proses pengadaan barang dan jasa pada Triwulan 1 dengan menghindari gagal lelang,” tandasnya. (saw)