Probolinggo (WartaBromo.com) – Misteri mayat lelaki yang mengapung di perairan utara Probolinggo kemarin, masih belum terpecahkan. Satpolair Polres Probolinggo, sejauh ini masih menelusuri jejaknya.
Kasatpolair Polres Probolinggo, AKP Slamet Prayitno menyebut, pencarian kemarin dilakukan sampai Selat Madura. Sekitar 4 mil ke utara Pulau Gili Ketapang.
“Kemarin itu, cukup jauh,” kata Slamet, via sambungan telepon, Jumat (29/12/2023).
Hari ini, proses pencarian tidak dilakukan secara khusus. Sebab pihaknya tidak menerima laporan masyarakat soal adanya laka laut atau nelayan yang hilang. Baik dari warga Probolinggo, maupun dari daerah sekitar, seperti Situbondo atau Pasuruan.
“Sejauh ini belum ada koordinasi ya dari tetangga sebelah soal itu. Sehingga potensi SAR tidak dilaksanakan,” imbuh perwira dengan 3 balok di pundak itu.
Open SAR, menurut Slamet, ada mekanismenya. Salah satunya adalah adanya laporan kecelakaan laut. Bisa juga adanya laporan kehilangan dari keluarga korban.
“Dengan laporan itu akan dilakukan open SAR bersama stake holder terkait. Seperti BPBD, Basarnas dan unsur SAR lainnya,” kata Slamet.
Open SAR yang dimaksud itu kemudian dilaksanakan selama 7 hari. Dari kecelakaan atau laporan dibuat. Namun pada kasus mayat lelaki mengambang di perairan Pajarakan-Gending, tidak ada laporan itu. Sehingga tidak dilakukan open SAR.
“Namun demikian, kami tetap lakukan patroli rutin perairan utara Probolinggo. Termasuk koordinasi dengan nelayan setempat. Apabila ada atau menemukan mayat itu lagi, segera koordinasi dengan kami untuk evakuasi,” tegas Slamet.
Diwartakan sebelumnya, jasad lelaki tanpa busana ditemukan warga di perairan antara Desa Gejugan, Kecamatan Pajarakan dengan Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Polisi bersama warga kemudian melakukan evakuasi.
Namun, mayat itu menghilang saat akan dievakuasi. Sebab saat ditemukan itu, tidak segera diikat atau dibawa ke tepi. Pencarian mayat lantas dilakukan dengan menyisir perairan utara Probolinggo. (lai/saw)